MaxFM, Waingapu – Tidak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu di Nusa Tenggara Timur NTT selalin lewat Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak KIA.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi NTT Dr. Stefanus Bria Seran, MPH., di Kupang.
Revolusi KIA kata Dr. Stefanus Bria Seran, MPH., adalah upaya penurunan kematian ibu karena hamil, melahirkan, Nifas dan bayi baru lahir dengan cara-cara yang luar biasa melalu persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai.
“Mereka bilang Pak sedikit penurun angka kematian ibu, sadikit, kita bisa menurukan 5 orang saja sudah banyak sekali, apalagi kita bisa menurukan begitu banyak coba 176 (2013) menjadi 159 (2014) selisihnya 17,” kata Kadis Kesehatan NTT Dr. Stefanus Bria Seran.
Masih kata Kadis Kesehatan NTT Dr. Stefanus Bria Seran, untuk menurunkan angka kematian Ibu di NTT bukan pekerjaan ringan karena berbagai keterbatasan NTT dalam hal kesehatan misalnya, ketersediaan tenanga kesehatan yang jauh dari cukup.
“Karena kekurangan sekali misalkan dokter ahli jadi 1 dokter ahli di Jawa melayani 100 ribu orang di sini 1 orang dokter ahli melayani 600 ribu orang, jadi kalau operasinya antri, dicari tidak ada, karena dia masih melaksanakan tugas di tempat lain, karena kita kekurangan,” tambah Dr. Stefanus Bria Seran.
Penurunan Angka Kematian Ibu di NTT tambah dokter Stef merupakan presatasi tersendiri yang harus diapresiasi dan dengan kerja keras semua pihak diharapkan tahun-tahun berikutnya makin sedikit Ibu meninggal karena hamil, melahirkan dan saat nifas.