

MaxFM Waingapu, SUMBA – Kapolres Sumba Timur, AKBP Dr. Gede Harimbawa, bersama jajarannya, menggelar operasi Patroli Cipta Kondisi secara intensif di berbagai titik strategis wilayah tersebut. Langkah ini bertujuan menciptakan situasi aman, nyaman, dan tertib bagi masyarakat, sekaligus memberantas praktik premanisme yang mengganggu ketertiban umum dan iklim usaha. Patroli digelar sebagai bagian dari upaya sistematis Polres Sumba Timur untuk menindak tegas pelaku kejahatan serta membongkar jaringan premanisme hingga ke akar.
Baca juga:
Pemerkosaan Anak di Pasar Melolo: Polres Sumba Timur Tangkap Satu Pelaku, Satu Buron
Patroli akan menyasar daerah rawan dengan melibatkan sejumlah personel kepolisian yang ditugaskan memantau aktivitas mencurigakan, baik oleh individu maupun kelompok. Kapolres menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar patroli rutin, melainkan langkah proaktif untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan. “Kami fokus pada lokasi-lokasi yang berpotensi jadi sarang tindak kejahatan, termasuk pemerasan, pungutan liar, dan intimidasi,” jelasnya.
AKBP Dr. Gede Harimbawa menekankan bahwa premanisme dalam bentuk apa pun merupakan ancaman serius terhadap ketertiban masyarakat dan dunia usaha. “Praktik seperti pengancaman, pengeroyokan, atau penganiayaan harus diberantas sampai tuntas. Ini demi menjamin rasa aman dan kepastian hukum, terutama bagi pelaku usaha,” tegasnya. Ia menambahkan, operasi ini juga bertujuan memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.
Baca juga:
Sengketa Lahan Picu Pembunuhan Sadis, Tersangka Ditahan di Polres Sumba Timur
Kapolres mengimbau warga tidak ragu melapor jika menemukan aksi premanisme di lingkungannya. “Kami telah menginstruksikan seluruh personel untuk responsif menindaklanjuti laporan masyarakat dengan cepat dan profesional,” ujarnya. Harimbawa meyakini, sinergi antara polisi dan warga adalah kunci keberhasilan menciptakan lingkungan aman. “Masyarakat adalah mitra strategis kami. Jangan takut bersuara,” ajaknya.
Selain tindakan represif, patroli ini dibarengi pendekatan edukatif melalui sosialisasi dan penyuluhan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat). Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran hukum warga serta mendorong partisipasi aktif dalam pencegahan kejahatan. “Edukasi hukum penting agar masyarakat paham cara melindungi diri dan lingkungan,” papar Harimbawa.
Langkah preventif ini diharapkan mampu memutus mata rantai premanisme yang kerap memanfaatkan ketidaktahuan atau ketakutan warga. Kapolres juga memastikan bahwa operasi akan berlangsung berkelanjutan, tidak hanya bersifat insidental. “Patroli akan terus kami intensifkan, termasuk pengawasan ketat di lokasi-lokasi rawan,” tambahnya.
Baca juga:
Residivis Pembunuh Kabur dari Tahanan, Polres Sumba Timur Gebuk Netralkan Pelaku
Harimbawa optimistis Sumba Timur dapat menjadi daerah contoh dalam penanganan premanisme jika kolaborasi polisi-masyarakat terjalin solid. “Dengan kerja sama ini, kami yakin wilayah ini akan semakin kondusif untuk aktivitas ekonomi dan kehidupan sosial,” ucapnya. Ia juga menjamin perlindungan hukum bagi pelapor yang khawatir mengalami balasan dari pelaku kejahatan.
Komitmen Polres Sumba Timur ini menunjukkan upaya serius dalam menjaga stabilitas keamanan dan mendukung iklim usaha sehat. Masyarakat pun menyambut positif langkah tersebut, berharap praktik premanisme dapat berkurang signifikan. “Kami akan terus evaluasi dan tingkatkan strategi agar hasilnya maksimal,” tutup Kapolres, menegaskan dedikasinya untuk mewujudkan Sumba Timur yang lebih aman dan maju. [HD]