MaxFM WAINGAPU – Mahasiswa Unkriswina Sumba kembali menggelar expo kewirausahaan di halaman kampus terbesar di Pulau Sumba tersebut, Selasa (12/12/2023).
Namun expo kewirausahaan kali ini terbilang unik, karena bukan dilakukan oleh mahasiswa Prodi manajemen atau agribisnis, melainkan dilakukan oleh mahasiswa Prodi Hukum, Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Humaniora.
Dekan Fakultas Ekonomi, Bisnis dan Humaniora, Yulita Pakereng dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan ini mengapresiasi para dosen pengampu dan mahasiswa yang kuliah mata kuliah Kewirausahaan Sosial.
Menurutnya expo kewirausahaan kali ini unik karena namanya Expo Kewirausahaan Sosial dan bukan Expo UMKM seperti biasanya.
Karena itu, pihaknya akan memberikan nilai menurut tiga kriteria utama yakni seberapa berdampak kepada kelompok masyarakat, stand terbaik hingga kemasan produk.
Diharapkannya dengan adanya Expo Kewirausahaan Sosial ini, dapat mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat yang didampingi para mahasiswa Prodi Hukum ini.
Dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Sosial, Siti Suryani kepada wartawan mengungkapkan mata kuliah Kewirausahaan Sosial mendorong mahasiswa untuk menemukan masalah yang ada di kelompok masyarakat, lalu kemudian para mahasiswa hadir untuk memberikan solusi bagi masalah tersebut.
Ditambahkannya ini merupakan Expo Kewirausahaan Sosial pertama yang dilakukan dan memang bisa dikatakan sebagai sesuatu yang unik, karena dilakukan oleh mahasiswa Prodi Hukum yang kalau dilihat secara sepintas tidak ada hubungannya dengan ekonomi.
Namun menurut Siti, di mata kuliah Kewirausahaan Sosial, mahasiswa dituntun untuk menemukan nilai sosial, nilai ekonomi, melibatkan masyarakat dan adanya inovasi.
Karena itu, proses ini telah berjalan kurang-lebih dua bulan hingga adanya beragam produk yang dihasilkan di kegiatan expo kewirausahaan sosial pertama ini.
“Kita bisa lihat ada manisan asam, paketan sayur hijau organik, rajutan, souvenir hingga makanan ringan berupa keripik pisang hingga jasuke,” jelasnya.
Semua ini dihasilkan dari pendampingan mahasiswa kepada komunitas-komunitas terpilih untuk melahirkan inovasi dengan menjembatani masyarakat ke akses pasar maupun meningkatkan nilai jual produk masyarakat.
“Ada mahasiswa kita yang mendampingi kelompok pengrajin piring rotan di Walakiri sejak beberapa tahun lalu dan masih berlanjut hingga saat ini, dan itulah salah satu dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat,” akunya.
Ketua Panitia Pelaksana, Ronaldo Umbu Robaka secara terpisah mengaku kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari mata kuliah Kewirausahaan Sosial sehingga mau menunjukkan dampak dari apa yang dilakukan para mahasiswa bersama kelompok atau komunitas masyarakat.
Dijelaskan nya yang menjadi peserta dalam kegiatan ini adalah sembilan kelompok mahasiswa dari Prodi Hukum ditambah dengan kelompok-kelompok dari Prodi Managemen dan Agribisnis yang menjadi binaan kampus.
Menurutnya dengan kegiatan ini, mereka juga belajar untuk menjadi berdampak bagi masyarakat dari segi ekonomi sekaligus memberikan pemahaman Hukum terkait legal nya suatu usaha.
Pantauan MaxFM Waingapu, kegiatan Expo Kewirausahaan Sosial ini dilaksanakan dengan semangat Tema Expo Prodi Hukum “Aksi Edukasi Wirausaha Sosial Berbagi” yang penilaiannya dilakukan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Humaniora, Yulita Pakereng, dan Kaprodi Hukum, Pajaru Lombu.(ONI)