
MaxFM, Waingapu – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur sudah mulai mendistribusikan vaksin Sinovac ke fasilitas kesehatan tingkat bawah yakni ke 24 Puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (6/2/2021). Vaksinasi Covid-19 tahap satu untuk para tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas sendiri akan mulai berjalan Senin (08/02/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, dr. Chrisnawan Tri Haryantana menjelaskan hal ini melalui sambungan telepon dengan Radio MaxFm Waingapu, Sabtu (06/02/2021) malam. Dijelaskannya pelaksanaan vaksinasi bagi para Nakes ini segera dilakukan setelah pencanangan vaksinasi Covid-19 tingkat Kabupaten Sumba Timur yang berlangsung di Aula Setda Kabupaten Sumba Timur, Jumat (05/02/2021) kepada 10 pejabat publik.
Dr. Chrisnawan menjelaskan sejumlah Puskesmas yang berada di wilayah Timur, Barat dan Utara sudah didistribusikan dengan pengawalan dari aparat keamanan untuk memastikan vial vaksin yang dikirim ke setiap Puskesmas diterima dan di simpan dalam keadaan baik sesuai dengan suhu yang ditentukan.
Untuk wilayah Barat Sumba Timur, dr. Chrisnawan menyebutkan Puskesmas yang sudah dikirimi vial vaksin Sinovac adalah Ngaha Ori Angu, Lewa dan Lewa Tidahu, kemudian untuk wilayah Utara ada Puskesmas Kanatang dan Rambangaru, sedangkan untuk wilayah Timur ada Puskesmas Tanaraing, Mangili dan Baing.
“Untuk wilayah selatan kita usahakan Minggu (07/02/2021) bisa kita kirimkan vaksinnya,” jelasnya.
Mengenai proses distribusi vial vaksin ke setiap Puskesmas ini sendiri menurut dr. Chrisnawan dilakukan sesuai dengan ketentuan dan tetap dalam pengawalan ketat dari aparat keamanan. Karenanya dirinya berterima kasih kepada aparat TNI/Polri yang sudah dengan sigap mau ikut memastikan proses distribusi vial vaksin ini.
Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Kota Waingapu dan Kambera, serta Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rata Meha (RSUD URM) Waingapu, dr. Chrisnawan menjelaskan untuk RSUD URM Waingapu akan dilakukan penataan lebih rinci lagi, karena jumlah Nakes yang ada di RSUD URM Waingapu jumlahnya cukup banyak.
“Untuk di rumah sakit ada ratusan Nakes yang harus diberikan vaksin, sehingga butuh penataan lebih baik,” ungkapnya.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur ini menambahkan, pelaksanaan vaksinasi kepada para Nakes ini dilakukan terlebih dahulu karena Nakes akan selalu berhadapan dengan pasien positif Covid-19 setiap saat, baik yang bergejala maupun yang tidak bergejala. Karenanya pemerintah secara nasional memutuskan untuk melindungi Nakes terlebih dahulu melalui program vaksinasi Covid-19 ini.
“Setelah para Nakes, baru akan dilanjutkan dengan anggota TNI/Polri, pelayan publik, tokoh agama, tokoh masyarakat, para guru dari berbagai tingkatan, dan akhirnya sampai kepada masyarakat,” jelasnya.
Ayah tiga anak ini juga menuturkan vaksin ini terbukti aman bagi kesehatan sebagaimana yang sudah disaksikan dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 tingkat Kabupaten Sumba Timur, Jumat (5/2/2021) yang diberikan kepada 10 Pejabat publik. Dimana hingga selesai observasi kurang-lebih 30 menit setelah menerima vaksin dosis pertama, tidak ada efek samping.
Karenanya masyarakat diminta untuk tetap menaati protokol kesehatan yang ada, dan pada gilirannya mau untuk menerima suntikan vaksin yang disediakan oleh pemerintah. Karena vaksinasi Covid-19 ini dilakukan pemerintah untuk menciptakan kekebalan kelompok (Herd Immunity) bagi masyarakat Indonesia sehingga aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatan dapat kembali berjalan normal.
Ditambahkannya sesuai dengan surat yang diterima pihaknya dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai tindak lanjut dari Instruksi Gubernur NTT, pelaksanaan vaksinasi untuk dosis pertama ini harus segera diselesaikan karena vaksinasi untuk dosis kedua bagi para Nakes dan 10 Pejabat publik yang sudah di vaksin dosis pertama harus selesai pada 25 Februari 2021 mendatang.
“Jadi kita sedang mempersiapkan untuk segera menyelesaikan vaksinasi tahap satu ini,” tandasnya.(TIM)