MaxFM, Waingapu – Serangan belalang kembara makin meluas di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur NTT, hingga saat ini sudah 8 kecamatan yang diserbu hama merusak ini.
Pelaksana Tugas Plt. Kepala Dinas Pertanian Sumba Timur Oktavianus Mbaku Muku kepada Radio MaxFM Waingapu lewat telepon di acara radio Warga Bicara mengatakan setelah beberapa waktu lalu belalang hanya menyerang padang rumput saja, saat ini belalang kembara sudah masuk ke kebun warga.
“Mulai minggu lalu belalang kembara sudah masuk ke kebun warga khususnya di desa Kota Kawau Kecamatan Kahaungu Eti, dan menyerang tanaman padi berumur dua bulan dan jagung milik warga setempat,” jelas Plt. Kepala Dinas Pertanian Sumba Timur Oktavianus Mbaku Muku Kamis (09/07/2020).
Tambah Oktavianus Mbaku Muku, untuk serangan belalang kembara terhadap padi dan jagung warga memang belum terlalu luas, tetapi bila penanganan tidak memadai bisa jadi akan bertambah luas areal padi dan jagung yang terdampak.
Masih kata Plt. Kadis Petanian Sumba Timur Oktvianus Mbaku Muku, serangan belalang kembara tahun ini titik sebarannya luas mencakup 8 kecamatan, lebih dari seribu titik, dan hal ini cukup menyulitkan petugas di lapangan yang melakukan penyemprotan untuk membunuh belalang, karena kendaraan yang digunakan untuk mobilisasasi terbatas juga petugas lapangan tidak banyak, beruntung tambah Oktavianus ada bantuan mobil dan peralatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah sehingga sedikit membantu mobilisasi peralatan dan petugas meskipun ini masih dirasa kurang.
Oktavianus Mbaku Muku, meminta bantuan Pak Camat dan warga setempat untuk bisa membantu petugas lapangan dalam usaha penyemprotan obat hama belalang sehingga serangan belalang kembara tidak meluas. Oktavasnus menjelsakan petugas lapanganya harus bekerja sampai tengah malam untuk berburu lokasi tidur belalang kembara dan itu bisa berarti petugas akan berjalan kaki cukup jauh dari jalan besar baru bisa melakukaan penyemprotan.
Sementara itu di Tanambi, Desa Mbatakapidu, Sumba Timur, belalang kembara sempat menyerang kebun sayur warga, beruntung hanya tanaman jagung yang dihabiskan sedangkan sayur lainnya tidak banyak dimakan belalang yang warnanya coklat sedikit hitam dan berpindah tempat dengan cara melompat.
Melihat makin meluasnya serangan belalang kembara di Sumba Timur, Plt. Kepala Dinas Pertanian Sumba Timur Oktavianus Mbaku Muku memperkirakan serangan hama ini akan berlangsung hingga Oktober 2020.