Scroll to Top
Ingatkan Target Eliminasi Malaria 2026, Kabid P2P Minta Para Dokter Puskesmas Tingkatkan Aber
Posted by maxfm on 18th September 2023
| 815 views
Penguatan Tim Tatalaksana Kasus (Studi Kasus Malaria Berat) tingkat Kabupaten Sumba Timur. (Foto: ONI)

MaxFM WAINGAPU – Malaria masih menjadi penyakit yang menarik perhatian global.

Karena itu secara global dan nasional telah ditetapkan untuk bisa dicapai eliminasi malaria di tahun 2030 mendatang.



Sementara itu untuk tingkat Provinsi NTT secara bertahap ditetapkan bertahap sejak tahun 2021 untuk 22 kabupaten/kota di NTT.

Dimana Kabupaten Sumba Timur ditargetkan bisa mengeliminasi malaria di tahun 2026 mendatang.

Hal ini diungkapkan Kabid P2P, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Novri Kilimandu, S. KM dalam kegiatan Penguatan Tim Tatalaksana Kasus (Studi Kasus Malaria Berat) tingkat Kabupaten Sumba Timur yang dilaksanakan di Casa Kandara, Senin (18/09/2023).

Ditegaskannya melihat target ini, semua tim di Puskesmas, termasuk para dokter diminta untuk ikut mengambil peran kontrol terhadap tingkat pemeriksaan (aber) yang telah ditetapkan pemerintah dan menjadi komitmen bersama.




Menurutnya tingkat pemeriksaan atau aber untuk Kabupaten Sumba Timur telah ditetapkan sebesar 70 persen dari jumlah penduduk.

Karena itu tingkat pemeriksaan di setiap Puskesmas harus menjadi perhatian bersama agar kasus malaria bisa ditemukan sejak dini dan mendapatkan penanganan.

“Posisi kita saat ini baru pada posisi 30-an persen sehingga perlu komitmen dan kerja keras kita bersama agar mencapai 70 persen yang jadi target kita,” ungkapnya.



Selain itu, para dokter Puskesmas juga diminta untuk memperhatikan kondisi kesehatan pasien saat ditangani di Puskesmas.

“Kalau kondisi pasien sudah dalam kondisi berat untuk langsung dirujuk,” tegasnya.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah penggunaan kulambu yang sudah dibagikan kepada masyarakat melalui setiap Puskesmas di bulan Maret yang lalu.



Penggunaan kulambu menjadi penting menurutnya karena ini adalah bagian dari pencegahan dari gigitan nyamuk saat istirahat malam.

“Kita sudah menghitungnya sampai dengan kelompok tidur, sehingga jangan sampai ada yang belum bagikan ke masyarakat,” tandasnya.(ONI).

Show Buttons
Hide Buttons