


MaxFM, Waingapu – Hidup saya memang tak seindah Nia Ramadhani atau Yuni Shara. Namun hidup saya boleh dibilang beruntung.
Saya sudah bisa membaca sebelum usia saya genap lima tahun dan hal ini membuat ibu saya langsung menyekolahkan saya ke sebuah SD swasta terbaik di kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Ayah dan ibu juga membebaskan saya untuk membaca apa saja yang saya sukai. Mereka juga membebaskan saya untuk bercita-cita menjadi apa saja, termasuk ketika saya dengan tiba-tiba mengatakan ingin jadi penyanyi dangdut seperti Elvy Sukaesih yang terkenal saat itu. Ibu saya selalu bilang, “Kamu boleh jadi apa saja nanti ketika dewasa, yang penting kamu selesaikan dulu sekolahmu.”
Ibu saya juga berkata, “Kamu perempuan, dan kamu harus sekolah agar nanti tidak menggantungkan harapanmu dan hidupmu pada laki-laki atau pada siapapun. Kamu akan bebas menjadi dirimu sendiri dan memutuskan mau kamu jadikan apa hidupmu nanti, kalau kamu punya pendidikan yang baik.”
Didikan ibu saya sungguh tegas. Jangan coba-coba minta bolos sekolah jika alasannya hanya karena mengalami sedikit pusing. Buat beliau pendidikan nomor satu, baik itu kepada saya maupun almarhum adik laki-laki saya.
Pilihan untuk melakukan apa yang disukai, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, serta memiliki Role Model yang dapat saya lihat, mungkin inilah yang tidak dimiliki oleh Sayuri tokoh utama dalam Novel “Memoir of a Geisha” karya Arthur Golden, atau Srintil tokoh utama dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk” karya Ahmad Tohari, dan Gadis Pantai dalam novel “Gadis Pantai” karya Pramudya Ananta Toer.
Saya sangat setuju bahwa anak anak kita punya masa depan yang mereka impikan sejak dini. Orang tua hanya mengarahkan dan memberi pilihan kemudian yang menentukan pilihan adalah mereka sendiri. Tentu bukan lagi jaman Siti Nurbaya, semoga anak-anak kita terutama dalam hal ini anak perempuan dapat menentukan pilihannya yang terbaik untuk dirinya kelak dan terutama membanggakan orang tua. Selamat Hari Ibu
Amin.
Terima kasih pak Saleh.
Iya, semoga kita semua dapat memberikan kesempatan lebih banyak bagi anak-anak perempuan kita untuk belajar bagaimana menentukan apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri.