

MaxFM, Waingapu – Masyarakat memiliki peran penting dalam upaya bersama pemerintah melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. Peran ini cukup dilakukan protokol kesehatan secara tertib dan tepat.
Direkrtis RSUD URM Waingapu, dr. Lely Harakai, M.Kes., mengungkapkan hal ini dalam bincang malam dengan Radio MaxFm Waingapu yang terhubung melalui sambungan telepon dengan bung Heinrich Dengi, Selasa (3/11/2020) malam.
Menurut dokter Lely, hal ini dibuktikan dengan penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang ditangani di RSUD URM Waingapu selama ini. Dimana pasien-pasien yang tidak memiliki penyakit penyerta dalam perjalanan waktu dapat kembali pulih dan dinyatakan sembuh dari Covid-19.
“Masyarakat cukup dukung kami (tim medis, Red) dengan melaksanakan protokol kesehatan secara tertib dan ketat, akan sangat membantu,” imbaunya.
Walau demikian, pembangunan laboratorium RT PCR di RSUD URM Waingapu juga menurutnya penting saat ini, karena akan sangat membantu dengan memangkas waktu tunggu hasil pemeriksaan untuk setiap sampel yang diambil dari masyarakat untuk diperiksa.
“Kalau ada laboratorium RT PCR di Waingapu tentu akan lebih efektif dalam proses pemeriksaan sampel kita,” harapnya.
Ditambahkannya, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUD URM Waingapu saat ini berjumlah sembilan pasien, sehingga ruang bangsal untuk pasien anak dan pasien VIP di RSUD URM Waingapu kini tidak bisa digunakan untuk melayani pasien anak dan pasien VIP non intensif. Karenanya, jika ada pasien anak non intensif dan pasien yang mau menggunakan ruang VIP, akan dirujuk ke rumah sakit swasta yang memiliki dokter spesialis anak.
“Mulai hari ini (Selasa, 3/11/2020, Red) kita tidak lagi layani, kecuali pasien yang butuh perawatan intensif di NICU atau PICU kita tetap terima,” ungkapnya.
Karena itu, kepada masyarakat yang anaknya membutuhkan perawatan non intensif atau yang hendak menggunakan ruang VIP, untuk sementara tidak dapat dilayani, dan bisa langsung ke Klinik Imanuel Sumba yang memiliki dokter spesialis anak, atau juga Rumah Sakit Kristen Lindimara (RSKL).
“Untuk rumah sakit Lindimara, masih butuh waktu satu minggu ini untuk kita proses administrasinya agar dokter spesialis anak dari kita (RSUD URM Waingapu) membantu disana,” jelasnya.
Situasi ini sendiri menurut dr. Lely tidak dapat dipastikan akan berlangsung hingga kapan, karena sangat tergantung juga pada peningkatan dan penurunan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur.
“Kalau jumlah pasien Covid-19 yang dirawat sudah kurang dari delapan orang, baru kita bisa layani lagi pasien anak non intensif dan pasien VIP. Jadi waktunya sangat tergantung,” urainya.
Diharapkannya pemerintah, DPRD, dan seluruh masyarakat Sumba Timur dapat saling mendukung dengan pelaksanaan protokol kesehatan, hingga upaya membangun laboratorium RT PCR di RSUD URM Waingapu, sehingga proses pemeriksaan ke depan bisa lebih dipersingkat lagi jumlah sampel yang diambil dari masyarakat untuk dilakukan pemeriksaan.
“Hasilnya lebih cepat keluar lebih baik bagi kita. Jadi kita tetap harapkan pemerintah dan DPRD bisa bersepakat untuk nantinya kita bisa memiliki laboratorium RT PCR disini,” tandasnya.(TIM).