

MaxFM, Waingapu – Tiga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 Sumba Timur tersisa akhirnya dinyatakan sembuh dan dipulangkan ke rumah masing-masing, setelah mendapatkan dua kali hasil swab negatif dari Laboratorium Biomolekuler RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Dengan demikian Kabupaten Sumba Timur kembali masuk zona hijau penyebaran Covid-19 karena tidak ada lagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru bicara penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur, dr. Chrisnawan Tri Haryantana menyampaikan hal ini pada jumpa pers di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Selasa (21/7/2020). Dijelaskannya semua sampel yang dikirim terakhir sudah keluar hasilnya dan semuanya negatif termasuk tiga pasien positif Covid-19 yakni pasien 09, 10, dan 11.
“Dengan sembuhnya tiga pasien kita yang terakhir ini, boleh dikatakan kita Sumba Timur sudah kembali zona hijau,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur ini menambahkan, sampai dengan Selasa (21/7/2020) jumlah pelaku perjalanan yang masuk ke Sumba Timur sebanyak 7.579 orang dan yang sudah selesai masa pemantauan dan dinyatakan sehat sebanyak 6.182 orang dan tersisa 1.397 yang masih dalam pemantauan dan semuanya melakukan karantina mandiri di rumah.
Selanjutnya untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 201 orang dan tersisa 20 orang yang masih dalam pemantauan, sedangkan 181 lainnya sudah selesai pemantauan dan dinyatakan sehat. Untuk Pasien Dengan Pengawasan (PDP) bertambah menjadi lima orang, dengan rincian empat orang dinyatakan sehat sedangkan satu orang lainnya meninggal dunia. Terakhir untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 221 orang dan tersisa 34 orang yang masih dalam pemantauan, sedangkan 187 orang sudah dinyatakan sehat.
Mengenai satu orang PDP yang meninggal, ayah dua anak ini menguraikan pasien tersebut baru pulang dari Kupang setelah melakukan perawatan disana. Namun setelah beberapa hari kembali ke Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu, yang bersangkutan mengalami demam, dan juga sesak nafas sehingga dibawa ke Puskesmas, lalu akhirnya dirujuk sampai ke Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha (RSUD URM) Waingapu. Namun keluarga menolak untuk dirawat inap di ruang isolasi, dan akhirnya pasiennya dibawa pulang ke Kaliuda.
“Setelah dibawa pulang ke rumah, ternyata besoknya meninggal,” jelasnya.
Namun karena yang bersangkutan sudah dikategorikan sebagai PDP, gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur langsung melakukan pendekatan dengan keluarga untuk dapat mengambil sampel swabnya guna dilakukan pemeriksaan agar memastikan yang bersangkutan positif atau negatif, karena jiga menyangkut keselamatan keluarga.
“Kita ambil sampelnya hari itu dan langsung kita kirim. Kita juga minta prioritas diperiksa di laboratorium, sehingga hasilnya kita terima juga keesokan harinya dan syukurlah hasilnya negatif,” urainya.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Jonker Telnoni pada kesempatan tersebut menjelaskan, sesuai dengan data yang diterimanya dari Direktur RSUD URM Waingapu, dr. Lely Harakai, saat ini RSUD URM Waingapu sudah memiliki catright untuk pemeriksaan sampel swab dengan metode tes cepat molekuler (TCM), yang sudah dapat digunakan mulai hari ini, Rabu (22/7/2020).
“Kita sudah punya 100 catright untuk pemeriksaan TCM di RSUD URM Waingapu yang hasilnya sama dengan pemeriksaan Real time PCR di Kupang dan laboratorium lain. Jadi sudah bisa tidak kita lakukan disini (Waingapu, Red),” jelasnya.
Walau demikian karena keterbatasan cartridge ini, pihaknya masih akan sangat selektif untuk melakukan oemeriksaan sampel TCM di RSUD URM Waingapu. Karena itu, sesuai rencana hari ini (Rabu, 22/7/2020) pihaknya akan melakukan 10 sampel yang terdiri dari sembilan OTG dan satu ODP. Namun 10 sampel ini masih akan dikirim untuk dilakukan pemeriksaan dengan metode RT PCR.
“Hanya satu ODP yang akan kita periksa disini (RSUD URM Waingapu), namun kopi sampelnya dan sembilan sampel lainnya juga akan kita kirim ke Kupang, untuk memastikan hasilnya valid. Kita tidak boleh langsung terlalu percaya diri melakukan pemeriksaan sendiri,” tegasnya.
Diharapkannya dengan sembuhnya tiga pasien terakhir ini, bisa menjadi akhir dari gelombang penyebaran Covid-19 di Sumba Timur, sehingga aktivitas masyarakat di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini bisa terus berjalan dengan baik, dengan ketentuan semua warga masyarakat tetap taat melakukan protokol kesehatan di semua tempat umum.
Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora kepada awak media di Kantor DPRD Kabupaten Sumba Timur, Selasa (21/7/2020) mengaku dengan kembalinya Sumba Timur menjadi zona hijau penyebaran Covid-19, tidak boleh membuat masyarakat lengah untuk mengabaikan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Namun harus tetap dilakukan dan meningkatkan kepatuhan, sehingga tidak lagi terjadi gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Sumba Timur.
“Kita berharap tidak ada lagi kasus baru, sehingga aktivitas ekonomi kita bisa kembali bangkit yang tentunya kita semua tetap tertib dan patuh meelakukan protokol kesehatan,” tegasnya.(TIM)