MaxFM Waingapu – Sriyanti Yohana Rame (20), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 02 Sumba Timur yang sudah diijinkan pulang ke rumah setelah mendapatkan dua kali hasil swab negatif, saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Wangga, Kecamatan Kambera, Minggu (7/6/2020) petang mengaku tidak merasakan satupun dari sekian gejala Covid-19 yang bertebaran di internet saat ini.
Bahkan dirinya mengaku bersama delapan teman lainnya, sesama mahasiswa Sekolah Tinggi Teologia (STT) Sangkakala Grogol Jakarta yang didiagnosis menderita Covid-19, tidak mengalami gejala klinis apapun.
“Saya yang paling kepo di rumah sakit tentang Covid-19 ini. Jadi tiap hari saya cari dan baca semua informasi mengenai gejala dan rasa sakit pasien Covid-19 dan sampai saya sembuh, saya tidak merasakan satupun gejala yang ada di internet,” tegasnya.
Mengenai apakah dirinya memiliki riwayat sakit yang menunjukkan dirinya menderita Covid-19 selama di Jakarta sebelum memutuskan kembali Waingapu, Sriyanti mengaku dirinya tidak mengalami sakit sejak Februari hingga saat ini. Namun dirinya sempat menderita sakit di seluruh persendian tubuhnya selama beberapa bulan sebelum akhirnya sembuh dengan sendirinya.
“Saya sakit sejak Oktober, namun karena terkendala biaya saya tidak sempat periksa lengkap ke rumah sakit. Jadi sempat kecewa dan ingin berhenti kuliah. Tetapi saya terus berdoa dan puji Tuhan, Januari sakit di persendian tulang saya sembuh dan sampai saat ini tidak pernah sakit lagi,” syukurnya.
Sriyanti mengaku setelah dua hari di rumah, dirinya juga tidak mengalami gejala apapun, sehingga walau tinggal sendirian, Sriyanti mengaku bisa tetap beraktivitas dengan baik di rumah. “Saya rasa sehat seperti kemarin-kemarin masih di rumah sakit,” jelasnya.
Mengenai perawatan yang diperolehnya bersama teman-teman di RSUD URM Waingapu, Sriyanti mengaku baik perawatan maupun pelayanan makanan dilayani dengan baik. Karena itu, dirinya berterima kasih untuk semua pelayanan yang sudah diterimanya bersama teman-temannya saat berada di rumah sakit.
“Kami memang jenuh karena lingkungan belakang rumah sakit itu sempit, sehingga kami tidak bisa berjemur. Tetapi pelayanan medisnya baik dan makanannya bergizi,” urainya.
Mahasiswa semester dua pada STT Sangkakala Grogol Jakarta ini berharap teman-temannya yang masih menunggu hasil tes swab selanjutnya, bisa tetap sabar menjalani proses ini, karena semua yang ada saat ini adalah untuk kebaikan bersama.
“Semoga mereka juga cepat dinyatakan sembuh untuk bisa pulang ke rumah masing-masing,” harapnya.(ONI).