MaxFM, Waingapu – Untuk memastikan terumbu karang dan biota laut lainnya di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak rusak karena terkena bom, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT untuk meledakkan kapal nelayan yang melakukan penangkapan ikan di perairan NTT dengan menggunakan bom. Untuk melakukan hal ini, gubernur perintahkan Kadis DKP untuk berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut dan Polisi Air.
Gubernur menegaskan hal ini, menjawab pertanyaan nelayan asal Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu, Nurdin Djamaludin dalam rapat kerja (Raker) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT bersama bupati/walikota se-NTT yang berlangsung di kompleks Situs Lambanapu, Sabtu (21/12). Ditegaskannya langkah ini perlu dilakukan untuk mengamankan kekayaan laut NTT dari tindakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bahkan untuk memastikan perintahnya ini bisa dilaksanakan secepatnya, pria berdarah Semau, kelahiran Oenesu, Kecamatan Kupang Barat ini mengijinkan DKP Provinsi NTT menggunakan dua unit kapal miliknya untuk melakukan pengawasan terhadap tindakan nelayan-nelayan nakal tersebut.
“Pak kadis perikanan tolong usahakan kapal dengan kecepatan 30 knot untuk pastikan bisa ledakkan kapal-kapal nelayan yang menggunakan bom di perairan laut NTT. Silahkan berkoordinasi dengan angkatan laut (TNI AL) dan juga Polisi Air. Kalau belum ada kapal milik dinas, boleh pakai dua kapal saya,” tegasnya.
Walau demikian pria yang akrab disapa VBL ini menegaskan, dalam operasi yang dilakukan oleh DKP Provinsi NTT, bersama TNI AL dan Polisi Air, harus mampu memastikan kapal yang akan diledakkan tersebut telah melakukan pemboman ikan di perairan NTT. “Kamu harus pastikan dulu kapal itu benar dia bom ikan, kamu diledakkan kapalnya, dan saya sebagai gubernur siap tanggung jawab dan masuk penjara ganti kepala dinas,” jelasnya.
Untuk diketahui pada raker yang untuk pertama kalinya dilaksanakan di alam terbuka dan disaksikan masyarakat tersebut, Nurdin Djamaludin meminta ketegasan Gubernur NTT terkait pengawasan laut NTT dari tindakan nelayan-nelayan nakal yang umumnya berasal dari luar NTT, yang masuk menangkap ikan di perairan NTT dengan menggunakan bahan peledak.
“Sebagai nelayan saya minta ketegasan dari bapak gubernur mengenai keamanan laut kita dari pelaku bom ikan. Karena kalau tidak ditertibkan, kami nelayan sulit mencari ikan dan terumbu karang kita juga menjadi rusak semua,” pintanya.
Merespon perintah gubernur VBL, Kepala Dinas DKP Provinsi NTT, Ganef Nurgianto kepada MaxFm usai Raker tersebut menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut dan Polisi Air untuk bisa memastikan laut NTT tidak lagi menjadi lokasi bom ikan. “Kami siap laksanakan perintah bapak gubernur, dan akan segera kami laksanakan,” jelasnya.
Mengenai metodenya untuk memastikan kapal yang disasar benar melakukan pengeboman ikan saat berada dilaut NTT, Ganef mengaku sudah memiliki cara untuk melakukannya. Bahkan mengenai bahan peledak, Ganef mengaku bisa.menggunakan granat berdaya ledak rendah untuk bisa masuk ke kapal nelayan dan memastikan ikan yang ada di kapal merupakan ikan hasil bom.
“Kalau kita sudah pastikan ikan yang ada di kapal adalah ikan yang ditangkap dengan menggunakan bom kita pasti akan meledakkan kapal tersebut sesuai perintah bapak gubernur,” tandasnya.(ONI)