MaxFM, Waingapu -Memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 72 ribuan pelajar di kota Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, NTT, melakukan pawai karnaval dengan memamerkan pakain adat dari berbgai etnis yang ada di NTT, Senin (14/08/2017).
Perhatian para penonton, terpusat pada para pelajar dari SMP Satap Padadita, yang bisa menunjukan pakian adat tenun ikat Kombu yang artistik dan elegan.
Seorang pelajar wanita, dengan mahkota mamuli lambang kesucian wanita sumba. Kain tenun ikat hinggi kombu membentang pada punggung seperti sayap burung garuda.
Seorang pelajar wanita lain menirukan tubuh hingga ekor burung garuda dengan masih menggunakan tenun ikat kombu membentang membentuk ekor pada bagian kaki.
Selain itu sejumlah pelajar lain memikul lambang garuda pancasila mengikuti dua pelajar wanita serta sejumlah pelajar lain menggunakan kain tenun ikat sabu dan sumba pada barisan paling belakang simbol bulu-bulu burung garuda.
Grace Miliara, pelajar SMP Satap Padadita mengaku mereka harus mempersiapkan pakian untuk karnaval ini selama seminggu sehingga dapat terlihat berbeda dari pelajar lain di Waingapu ini. “ Ini sebnarnya ingin menyampaikan bahwa walaupun kita di Negara Indonesia banyak suku bangsa seperti di Sumba ini, namun tetap satu dalam keberagaman dengan dasar Pancasila” Ujar Grace.
Guru SMP Satap Padadita, Berto Ben Saru, mengatakan ini pawai kali ini temanya garuda pancasila dan ini merupakn ide dan masukan dari guru dan para siswa menghasilkan sebuah karya yang kreatif sehingga setiap pesan yang disampaikan lewat karya ini bisa tersalurkan pada para penonton yang menikmatinya.
“Selama ini kalau hanya berjalan saja namun tidak ada pesan apa-apa buat penonton dan masyarakat yang menikmatinya ya sama saja buat capek. Paling tidak kita harus bisa berbuat sesuatu yang kreatif di setiap kemerdekaan RI”. Tegas Berto.
Peserta karnaval lain yang juga menyita perhatian penonton adalah penampilan SMP Pandawai yang juga menampilkan drum band dengan berbalut tenu ikat kombu dan pahikung.
Beberepa mayoret, penabuh drum dan pemain alat musik, menggunakan kain tenun dalam penampilannya, serta alat music seperti drum yang juga berbalut kain tenun ikat sumba hinggi kombu dan pahikung.
Pawai yang berlangsung meriah dan semarak, tidak hanya pelajar setingkat SMP dan SMA namun juga diikuti siswa taman kanak-kanak dan SD. [ Ignas Kunda ]