MaxFM, Waingapu – Dalam sebulan kebutuhan darah untuk didonorkan kepada yang membutuhkan di Sumba Timur Nusa Tengga Timur NTT berkisar antara 300 hingga 400 kantong darah.
Seringkali rumah sakit setempat kesulitan untuk mencukupi kebutuhan darah, sering terjadi saat darah dibutuhkan baru dilakukan pencarian siapa warga yang bisa mendonorkan darah.
Ditambah belum berfungsinya Palang Merah Indonesia Cabang Sumba Timur makin memperparah pemenuhan kebutahan darah bagi para pasien.
Untuk mengatasi stok darah yang kurang beberapa pihak seperti Bagian Bina Sosial Pemda Sumba Timur, 3 Rumah Sakit setempat, Relawan Donor Darah, PMI dan Kelurahan, bekerja sama dengan mendatangi langsung warga di satu wilayah Kelurahan, yang didahului dengan undangan dan pemberitahuan kepada warga untuk suka rela mendonorkan darah.
Hasilnya tidak terlalu memuaskan, seperti donor darah di Kelurahan Hambala Jumat (02/10/2015) meskipun warga setempat sudah diundang yang datang mendonorkan darah tidak lebih dari 30 warga.
Dokter Pangestu dari Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha mengatakakan kebutuhan darah di rumah sakit makin meningkat.
“Karena kebutuhan darah semakin meningkat dan harus mendesak, jadi mau tidak mau kita harus jemput bola, tidak bisa kita hanya tunggu di Rumah Sakit saja, dan suatu saat mereka akan menyalahkan pihak Rumah Sakit totomatis, bagaimana Rumah Sakit tidak ada darah, untuk sementara cara begini yang sementara yang bisa dilakukan,” kata dokter Pangestu di aula Kelurahan Hambala.
Masih kata dokter Pangestu kalau cara donor darah dengan model datang langsung ke masyarakat dihentikan, Rumah Sakit akan kewalahan, karena lanjut dokter Pangestu dari pantauanya sangat sedikit orang yang datang ke Rumah Sakit khusus untuk mendonorkan darah, dan keluarga pasien tidak mau tahu, karena pikirnya masuk Rumah Sakit semuanya sudah tersedia termasuk darah.
Dari pantauan maxfmwaingapu.com, dalam beberapa kesempatan, ajakan untuk donor darah kurang mendapat sambutan, entah karena pesan ajakan donor darah tidak sampai ke warga, atau karena masyarakat kurang peduli karena bukan dirinya yang membutuhkan, atau karena sebagian warga ada yang takut jarum, atau ada alasan lain, tetapi kebutuhan darah untuk pasien nyata di depan mata, cukup atau tidak tetap saja setiap bulan kebutuhan darahnya maksimal 400 kantong.
Siapa yang akan memenuhi jumlah kebutuhan darah ini? Pastinya kita-kitalah, yang tinggal di sini yang memenuhinya. Jangan sampai saja, ketika kita atau keluarga kita sangat membutuhkan darah, tidak ada stok darah untuk didonorkan dan kita mesti pontang panting meminta warga lain untuk mendonorkan darah.
Jadwal donor darah berikut pada Jumat, 9 Oktober 2015 di aula Kelurahan Kambaniru.