MaxFM WAINGAPU– Masyarakat peternak babi di Kabupaten Sumba Timur diminta untuk waspada dan meningkatkan kebersihan kandang saat ini.
Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur, Samuel Rundi saat ditemui di ruang kerjanya Senin (08/04/2024).
Dijelaskannya sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di klinik kesehatan hewan milik Pemkab Sumba Timur, babi yang mati di Kelurahan Lambanapu dinyatakan positif terinfeksi virus demam babi afrika atau ASF.
Karenanya masyarakat peternak babi diminta untuk waspada dan meningkatkan kebersihan kandang masing-masing untuk memastikan babinya tetap sehat.
Samuel Rundi mengaku pihaknya belum mengetahui dari mana asal masuknya virus ASF ini. Sebab sampel darah babi yang diperiksa adalah babi yang tidak bepergian.
Diungkapkannya penemuan adanya virus ASF di Kelurahan Lambanapu ini terjadi setelah adanya babi yang mati dan dilaporkan kepada Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur.
“Kami ambil sampel darahnya dan setelah diperiksa dua kali, lima ekor babi yang mati itu hasilnya semua positif. Jadi ini temuan kasus berdasarkan pemeriksaan laboratorium dan bukan sekedar gejala klinis,” jelasnya.
Samuel Rundi mengakui hingga saat ini belum ada vaksin untuk virus ASF sehingga tidak ada cara lain untuk mengatasi masalah ini selain peningkatan kebersihan kandang dan meminimalisir kontak langsung antara manusia dengan hewan yang sakit dan sehat.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat peternak babi di Kabupaten Sumba Timur untuk tidak membuang bangkai babi yang mati di sembarangan tempat.
“Bangkai babi yang mati harus dikubur agar memutus tanyain penyebaran virus ASF ini,” ungkapnya.
Diharapkannya arus lalu lintas ternak dan produk hewan asal babi juga dapat dikontrol agar penyebaran virus ASF di Kabupaten Sumba Timur dapat diredam.(ONI).