MaxFM WAINGAPU – Tokoh Adat Bali, Jro Bima memberikan peringatan keras bagi perantau yang suka membuat onar di Bali untuk segera sadar dan bertobat.
Peringatan ini disampaikan Jro Bima dalam tayangan YouTube Ismayajaya Kesatria Keris Bali sebagaimana dilansir MaxFM WAINGAPU Rabu (21/2/2024).
Jro Bima yang ditemani Jro Baraspati Jaya dalam video tersebut menegaskan mereka memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan dan ketertiban di tanah Bali sebagai tanah kelahiran leluhur mereka dan tanah warisan bagi anak-cucu mereka.
Karena itu, bagi semua perantau yang ada di Bali diimbaunya untuk bergandengan tangan menjaga keamanan di tanah Bali dan bukan membuat onar, apalagi sampai menantang warga Bali.
Menurutnya, keamanan dan ketertiban di tanah Bali harus menjadi tanggung jawab bersama semua warga yang mencari makan di tanah Bali.
Karena itu, kepada para sesepuh masyarakat Sumba yang sudah lama hidup berdampingan dengan masyarakat Bali dengan aman dan damai diminta Jro Bima untuk menasehati oknum anak-anak muda Sumba yang masih terlibat berbuat onar di Bali.
Sebab menurut Jro Bima, jika tidak dinasehati untuk berhenti berbuat onar di Bali, mereka sebagai Kesatria Keris Bali tidak akan tinggal diam, namun akan mengambil tindakan tegas.
“Kepada para sesepuh tolong nasehati anak-anak muda Sumba, oknum-oknum yang masih suka buat onar di Bali, karena kalau masih terjadi kami akan bertindak dan bisa jadi kamu yang tidak mengetahui masalahnya akan ikut menerima akibatnya,” tegasnya.
Menurutnya, masyarakat Bali adalah masyarakat yang tahu tentang etika, menjunjung tinggi tata krama dan menghargai adat, baik di tanah Bali maupun saat merantau ke daerah orang lain.
Karena itu, kepada perantau yang menetap atau mencari makan di Bali, diimbau Jro Bima untuk ikut menghormati dan menjaga keamanan dan ketertiban di Bali.
“Kami percaya saudara-saudara kami yang merantau di daerah lain selalu menjaga adab dan menghormati adat setempat, sehingga saudara-saudara yang merantau ke Bali juga harus demikian,” tegasnya.
Jro Bali juga menegaskan, Tanah Bali terbuka bagi semua orang dan NKRI adalah harga mati, namun semua orang yang bekerja, atau mencari makan di Bali harus menghargai dan menghormati tata krama dan adat masyarakat Bali.
Untuk diketahui peringatan keras Jro Bima ini sebagai bagian dari tanggapan mereka atas adanya keributan yang terjadi di depan Indomaret Banjar Denkayu Baleran, Desa Werdi Buana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali Senin (19/2/2024) sekitar pukul 19:00 Wita.
Dalam peristiwa konflik yang melibatkan dua kelompok perantau asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini diketahui sempat menantang , itu juga disebutkan adanya sikap warga Bali yang datang melerai.
Ironisnya kedua kelompok yang sedang bertikai tersebut tidak mengindahkan upaya lerai yang dilakukan warga Bali, namun malah balik menantang.
Peristiwa ini sendiri sudah ditengahi dan telah menandatangani kesepakatan damai antar kedua belah pihak diatas kertas bermeterai dan berjanji tidak akan mengulang peristiwa konflik ini lagi.
Jro Bima menegaskan pihaknya sudah mengetahui adanya kesepakatan damai bermeterai diantara para pihak yang bertikai.
Namun diingatkannya jika terjadi lagi pertikaian, apalagi menantang masyarakat Bali, pihaknya akan turun dengan ribuan kesatria keris Bali yang dapat berakibat buruk bagi pihak yang berbuat onar di Bali.(TIM)