Scroll to Top
Pengalaman Perjalanan Pulang ke Waingapu dari Surabaya Menggunakan KM Dharma Kartika V
Posted by maxfm on 28th Februari 2024
| 2327 views
Penumpang Melapor Untuk Dapatkan Boarding Pass [Foto Heinrich Dengi]

MaxFM WAINGAPU – Ini merupakan pengalaman perjalan jauh pertama kali sejak 2019 yang saya lakukan, selama 5 tahun terkahir memang saya agak ragu untuk bepergian dari Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.

Bukan apa-apa, trauma akan kejadian Covid-19 masih terus menghantui, masih sering terngiang sura Mama Mantu saya yang bilang “Hen jangan lupa pakai masker,” saat saya keluar dari rumah Mertua di Surabaya.

Masih teringat jelas bagaiamana kesibukan jemaat Gereja Kristen Sumba GKS di Waingapu bahkan di seluruh Sumba menyiapkan perhelatan besar secara gerejawi yaitu Sidang Raya Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia yang tuan rumahnya GKS.




Ribuan orang datang ke ke acara ini, mulai dari pra acaranya dengan pertemuan Perempuan di Sumba Barat Daya, diikuti Pertemuan Pemuda di Lapangan Manda Elu Waikabubak hingga pertemuan puncaknya di Padang Sabana HambaPraing Sumba Timur.

Gelang Kuning di Tangan Penumpang KM Dharma Kartika V [Foto Heinrich Dengi]

Masuk akhir Desember 2019 sudah mulai beredar berita-berita covid-19, masuk tahun 2020 penyebaran mulai merata ke seluruh Indonesia dan korban mulai berjatuhan di Sumba Timur, Sumba umumnya.

Bahkan saya sendiri pernah positif covid, Istri saya Monika kena tiga kali positif covid, dan yang membuat saya paling sedig ketika Papa Terkasih Pdt. Emeritus Samul Rato Dengi juga postif Covid-19 di November 2022 dan meninggal dengan diagnosis covid-19.

Ini yang membuat saya bertahan tidak bepergian jauh, dan karena tugas dan kerj alainnya mau tidak mau harus juga sampai ke Surabaya.




Saat saya menulis hal ini saya sedang di lautan lepas antara Surabaya dan Lembar (Lombok), menurut Staf Layanan dan Jasa KM Dharma Kartika V Abdul Hadi kapal akan sandar di Pelabuhan Lembar sekitar jam 1 siang, Rabu (28/02/2024).

Untuk berlayar menggunakan KM Dharma Kartika V harus dimulai dari pembelian tiket. Menariknya untuk masa sekarang pembelian tiketnya sudah menggunakan aplikasi, nama aplikasinya di Play Store adalah DLU Ferry, selain itu bisa juga membeli tiket di agen yang ada di kota anda.

Abdul Hadi – Petugas Jasa dan Layanan KM DK V [Foto Heinrich Dengi]

Untuk membeli tiket lewat aplikasi DLU Ferry caranya tinggal menginstal apilikasinya dari Play Store ke android kita, kemudian aplikasinya di klik akan muncul di layar berbagai pilihan layanan mulai dari jadwal, pesan tiket, riwayat, informasi dan lainnya.

Kalau kita sudah tentukan tanggal keberangkatannya tinggal klik pesan tiket maka akan muncul Jenis tiket, kota asal, kota tujuan tanggal keberangkatan, juga pilihan kelasnya ada, kalau membawa kendaraan ada menu jenis kendaraan selain itu ada pilihan kelas kamar. Jika semuanya sudah diisi, klik pesan maka akan muncul mode pembayaran dari berbagai bank, dan akan muncul virtual account di bank pilihan kita diteruskan dengan pembayaran dan kalau sudah terbayar e-tiketnya akan muncul di menu pesan tiket.



E tiket ini yang akan ditunjukkan ke petugas jaga di terminal kemberangkatan sebagai tanda untuk penumpang dan pemeriksaan selanjut di terminal keberangkatan, kemudian setiap penumpang akan dipasangkan sejenis gelang warna warni, yang juga berisi nomor tertentu dan warna menunjukkan penumpang berada di kelas kamar yang mana.

Untuk keberangkatan rute Surabaya – Lembar- Waingapu – Kupang pada Selasa (27/02/2024) terlihat banyak penumpang yang menuggu di ruang tunggu Terminal Nusantara Tanjung Perak Surabaya yang akan gunakan KM Dharma Kartika V sebagai sarana transportasinya.

Kamar Mandi Kelas I, II dan III – 01 [Foto Heinrich Dengi]

Di e-tiket juga boarding pass yang diberikan petugas tertera keberangkatan jam 5 sore waktu setempat, sekitar jam 4.30 sore peumpang kapal dipersilahkan naik ke kapal, tentu saja karena menggunakan kapal laut ada banyak barang yang dibawa penumpang, ada yang pikul sedniri ada juga yang meminta jasa portir untuk membawa sampai di atas kapal di lokasi penumpang.



Saya meminta jasa portir untuk membawa dua koper dan satu dos sedang, dan barang ini dintar hingga ke kamar yang diberikan yakni di kamar kelas satu nomor 236.

Kamar Mandi Kelas I, II dan III [Foto Heinrich Dengi]

Petugas Jasa dan Layanan Abdul Hadi di meja informasi Selasa (27/02/2024) mengatakan untuk perjalanan kali ini 80 persen kapasitas penumpang terisi, demikian juga kapasitas kendaraan yang dibawa KM Dharma Kartika V mencapai 80 persen.

Ini pertanda, bahawa jasa KM Dharma Kartika V diperlukan atau diterima warga, pemerintah dan pihak swasta yang dilewati kapal, juga sebagai solusi untuk alat transportasi warga yang harga tiketnya bisa dijangkau jika dibandingkan dengan tiket pesawat dengan rute yang sama.

Saat akan makan malam, speaker yang ada di banyak tempat menyuarakan jam makan malam, untuk yang menggunakan kamar VIP, Kelas I, Kelas II dan kelas III makan malam diantar sampai ke depan pintu kamar, layaknya pengantaran pesasan makan di hotel-hotel.




Menu makan malam di hari pertama di KM Dharma Kartika V adalah : Nasi putih, ikan tongkol goreng diberi bumbu ditambah ikan goreng2 potong, sambal dalam wadah palstik dan beberapa irisan sayur wortel yang ditaruh di piring danditutp dengan plastik tipis, tentu saja tawaran terakhir tidak akan saya tolak, yaitu satu gelas plastik kopi panas.

Toilet untuk Penumpang Kelas I, II dan III [Foto Heinrich Dengi]

Oh hampir saya lupa, tentang WC dan kamar mandi, semuanya bersih teratur rapi dan menariknya untuk membersikan wc tinggal tempelkan tangan di penanda yang ada di diding wc maka akan keluar air yang cukup untuk membersihkan wc duduk yang digunakan, jangan kuatir dengan tulisan berhuruf Jepang di sisi kanan wc duduknya, ikuti saja petunjuk tempelkan tangan di penanda maka semua kotoran yang ada langsung bersih. Selain itu saat menggunakan wc duduk yang ada, pantat pengguna akan terasa hangat, mau coba?

Sedangkan untuk kamar mandi penumpang kelas I, II dan III berada di sisi belakang kapal sekitar meja informasi. [HD]

Toilet untuk Penumpang Kelas I, II dan III – 01 [Foto Heinrich Dengi]



Petugas Pengantar Makan untuk Kamar Kelas I, II dan III [Foto Heinrich Dengi]
Show Buttons
Hide Buttons