MaxFM, Waingapu – Polres Sumba Timur melakukan simulasi pengamanan Pemilu serentak 2024 di Lapangan Karinding, Polres Sumba Timur, Selasa (17/10/2023).
Simulasi pengamanan Pemilu serentak 2024 ini diawali dengan apel bersama yang dipimpin langsung Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WLS, S. IK., dan dihadiri Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu.
Hadir juga Dandim 1601/Sumba Timur, Letkol Czi Aditya Triwirawan, Ketua KPU Kabupaten Sumba Timur, Oktavianus Landi, Ketua Bawaslu Kabupaten Sumba Timur, Umbu Hina Mehang Patalu, Panitera Pengadilan Negeri Kelas IIA Sumba Timur, Yoppy Nesimnasi, dan sejumlah pejabat lainnya.
Usai apel bersama dilanjutkan dengan simulasi pengamanan Pemilu serentak 2024 yang dimulai dari tahapan kampanye hingga pemungutan dan penghitungan suara di TPS dan rekapitulasi di tingkat KPU Kabupaten Sumba Timur.
Dimana dalam simulasi ini digambarkan ada penyusup yang hendak mencelakai Capres dengan senjata tajam saat pasangan Capres-cawapres dari Partai Pohon Kelapa berkampanye di Lapangan Pemuda Matawai.
Selanjutnya di hari pencoblosan juga terjadi aksi protes di TPS 2 Kambajawa yang dilakukan warga karena tidak terdaftar sebagai DPT hingga tidak mendapatkan kesempatan memilih menggunakan KTP hingga waktu pemungutan suara berakhir.
Aksi warga ini berlanjut dengan merampas kotak suara yang hendak dibawa dari TPS ke PPK sehingga sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas keamanan dengan warga yang merampas kotak suara.
Ketidakpuasan warga yang tidak bisa menyalurkan suaranya di TPS 2 Kambajawa berlanjut juga dengan aksi demonstrasi di KPU Kabupaten Sumba Timur yang berujung anarkis.
Polisi akhirnya terpaksa menggunakan water canon dan gas air mata untuk membubarkan massa yang berujung “mengusir” tamu undangan meninggalkan Lapangan Karinding usai terkena gas air mata yang terbawa angin.
Dalam aksi demonstrasi di Kantor KPU Kabupaten Sumba Timur ini, massa sempat menyandera salah satu anggota KPU Kabupaten Sumba Timur dan membawa satu kotak kardus yang diduga berisi bom.
Polres Sumba Timur kemudian meminta bantuan ke Brimob Kompi C Sumba Timur untuk menurunkan tim penjinak bom untuk mengatasi hal ini.
Tim dari Brimob Kompi C Sumba Timur yang turun ke lokasi terpaksa harus menggunakan bahan peledak berkekuatan rendah untuk meledakkan pintu kantor yang terkunci.
Tim kemudian berhasil melumpuhkan dua warga penyandera dan membebaskan anggota KPU Kabupaten Sumba Timur dengan selamat.
Tim penjinak bom dari Brimob Kompi C Sumba Timur juga kemudian meledakkan kotak kardus yang diduga berisi bom melalui dua tahap.
Dimana pada peledakan pertama bertujuan untuk menceraikan isi pada bom agar tidak bisa berfungsi lagi dan ledakan berikutnya menghancurkan bomnya secara utuh.
Aksi simulasi ini sempat menarik perhatian sejumlah anak sekolah yang pulang hingga menyaksikan simulasi ini dari sisi timur Lapangan Karinding.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WLS kepada wartawan menjelaskan simulasi ini dilakukan pihaknya untuk memperoleh gambaran pengamanan Pemilu serentak 2024 mendatang.
Sebab jumlah anggota Polri di Sumba Timur masih cukup terbatas sehingga kolaborasi dengan TNI, Brimob dan pihak lainnya akan dimaksimalkan dalam pengamanan Pemilu serentak 2024 mendatang.(ONI).