MaxFM, Waingapu – Mantan Kepala Dinas (Kadis) Peternakan Kabupaten Sumba Timur, Yohanis Radamuri meninggal dunia dengan konfirmasi terpapar Covid-19 Kamis (26/08/2021). Almarhum sempat menjalani perawatan di ruang isolasi Covid-19 RSUD URM Waingapu sejak Sabtu (21/08/2021) lalu.
Yohanis Radamuri baru saja mengakhiri masa pengabdiannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Sumba Timur terhitung sejak Minggu (01/08/2021) lalu, dengan jabatan terakhir yang diembannya adalah Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumba Timur, Domu Warandoy, SH., M.Si. menjelaskan hal ini melalui panggilan telepon WhatsApp, Kamis (26/08/2021) malam. Warandoy menjelaskan almarhum merupakan seorang birokrat tulen yang mengabdikan dirinya kepada daerah melalui kemampuan yang dimilikinya dengan penuh tanggung jawab sehingga tidak tersangkut masalah hingga akhir masa pengabdiannya.
“Sebelum di Dinas Peternakan, almarhum di Dinas Perkebunan dan hingga akhir masa jabatannya 01 Agustus 2021 lalu, semuanya berjalan dengan baik,” jelasnya.
Menurut Warandoy, almarhum telah mengabdikan dirinya dengan menjadikan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai rujukan dalam mengambil setiap keputusan saat menjadi kepala dinas, sehingga tidak ada permasalahan yang dikaitkan dengan kepemimpinan almarhum selama mengabdi.
“Saya masih sampaikan terima kasih kepada almarhum karena sudah mengabdikan diri dengan sungguh-sungguh sampai akhir,” tegasnya.
Mantan Sekretaris KPU Kabupaten Sumba Timur ini menambahkan, dirinya juga mengapresiasi sikap keluarga yang walau sempat meminta agar almarhum dimakamkan di depan rumah, akhirnya memahami situasi yang dihadapi pemerintah terkait situasi Pandemi Covid-19 saat ini sehingga mengijinkan jenasah almarhum dimakamkan di TPU kilo meter 8 Waingapu.
“Terima kasih untuk pengertian baik keluarga, karena sudah seharusnya pasien yang meninggal dengan status positif Covid-19 harus dimakamkan di TPU kilo meter 8,” tandasnya.
Apresiasi juga disampaikan mantan Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si dan Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si yang dihubungi melalui pesan WhatsApp, Kamis (26/8/2021). Keduanya mengakui almarhum sebagai pribadi pekerja keras dan selalu menjadikan aturan sebagai rujukan dalam mengambil keputusan.
“Almarhum sangat konsisten pada aturan-aturan yang mendasari tugas yang dibebankan kepadanya dan menjalankan tugasnya dengan loyalitas yang tinggi,” jelas Gidion.
Gidion dan Khris juga mengucapkan turut belasungkawa kepada semua keluarga yang ditinggalkan dalam pristiwa duka ini, dan mendoakan agar almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan, serta istri, anak-anak dan keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi peristiwa iman ini.
“Tentu turut prihatin yang mendalam, semoga almarhum diterima disisi Bapa di Surga, dan keluarga yang ditinggalkan dikuatkan, Amin,” jelas Khris.
Direktur RSUD URM Waingapu, dr. Lely Harakai, M.Kes. yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (26/08/2021) malam menguraikan almarhum masuk rumah sakit pada Sabtu (21/08/2021) dengan keluhan demam dan sesak nafas sehingga dirawat di ruang isolasi Covid-19 RSUD URM Waingapu. Namun akhirnya almarhum menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (26/08/2021) dan langsung dimakamkan di TPU kilo meter 8 karena terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.
Untuk diketahui sesuai data perkembangan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur hingga Kamis (26/8/2021) malam sesuai dengan rilis Posko penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur, total kasus positif di Kabupaten Sumba Timur sudah mencapai 5.239 kasus dengan rincian 4.576 kasus sembuh, 552 kasus masih dirawat dan 111 kasus meninggal dunia.(ONI).