

MaxFM, Waingapu – Gerhana bulan total diperkirakan akan terjadi Rabu-Jumat (26-28/5/2021) malam dan berpotensi timbulkan banjir rob sehingga masyarakat yang berada di pesisir pantai yang rendah diharapkan waspada.
Kepala Stasiun Metereologi Maritim Tenau Kupang, Mohamad Syaeful Hadi menyampaikan hal ini kepada MaxFm melalui sambungan telepon dengan Radio Max 96.9 FM. Dijelaskannya potensi banjir rob ini diprakirakan akan terjadi di seluruh pesisir pantai di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang biasa mengalaminya. Karena itu masyarakat yang sudah biasa mengalami banjir rob dimintai untuk waspada.
“Waspada tetapi tidak perlu sampai panik,” ungkapnya dari balik telepon.
Menurutnya banjir rob ini sesungguhnya juga sama dengan kondisi banjir rob yang umum terjadi di wilayah pesisir-pesisir rendah di NTT, namun masyarakat diminta waspada karena selain gerhana bulan total, ada situasi perige yang dapat menyebabkan naiknya air laut dan menyebabkan banjir rob lebih dari biasanya.
“Perige itu situasi dimana posisi bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi,” jelasnya.
Khusus untuk wilayah Kabupaten Sumba Timur, pria yang akrab disapa Eli ini menjelaskan pesisir Pantai Kamalaputi yang sering menjadi langganan banjir rob diprakirakan akan mengalami situasi ini juga, sehingga masyarakat yang bermukim di pesisir pantai Kamalaputi diminta untuk waspada lebih terutama pada malam hari.
“Banjir rob ini diprakirakan akan terjadi sama di seluruh NTT,” urainya.
Diharapkannya masyarakat yang bermukim di daerah pesisir pantai yang rendah bisa lebih waspada dengan mengamankan barang-barang yang harus diamankan seperti dokumen-dokumen dan barang-barang lain yang tidak boleh terkena air.
“Kalau tidur malam juga perlu waspada. Tetapi tetap tidak harus panik,” imbaunya.(TIM)