MaxFM, Waingapu – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha (RSUD URM) Waingapu meninggalkan ruang isolasi dan memilih pulang ke rumah tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit. Kepulangan pasien berinisial PJ ini diduga karena mendapatkan makanan yang tidak bisa dikonsumsi sehingga lapar dan nekat melepaskan infus dari tangannya dan pulang.
Pulangnya pasien positif Covid-19 ini pertama kali diinformasikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sumba Timur, Ir. Pura Tanya yang menginformasikan sekaligus mempertanyakan adanya pasien positif Covid-19 yang meninggalkan ruang isolasi RSUD URM Waingapu, di grup WhatsApp Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) apakah karena alasan pelayanan kesehatan atau karena tidak mendapatkan makanan.
“Selamat malam ada pasian Covid lari dari rumah sakit umum sekarang ada di rumah anaknya di Kawangu. Menurut dia lari karena tidak dapat perawatan dari rumah sakit. Apa benar begitukah dan bagaimana dengan pasien ini untuk selanjutnya,” tulis Pura Tanya.
Ir. Pura Tanya menambahkan pasien yang bersangkutan memiliki riwayat sakit lain yang sudah berlangsung kurang-lebih enam tahun. Namun pagi tadi (Jumat, 19/3/2021) yang bersangkutan mendatangi Klinik Imanuel Sumba untuk berobat, dan setelah menjalani tes Rapid Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag), hasilnya positif sehingga dirujuk ke RSUD URM Waingapu guna dilakukan Tes Cepat Molekuler (TCM) dan langsung menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD URM Waingapu.
Informasi ini kemudian langsung mendapat respon dari anggota grup FPRB yang mempertanyakan bagaimana kemungkinan pasien positif Covid-19 bisa lolos keluar dari ruang isolasi dan berhasil pulang sampai ke rumah tanpa sepengetahuan petugas ruang isolasi Covid-19 RSUD URM Waingapu.
Direktur RSUD URM Waingapu, dr. Lely Harakai, M.Kes., langsung merespon pertanyaan Ir. Pura Tanya dengan membagikan foto botol infus dengan isi yang sudah terpakai dengan keterangan botol infus tersebut ditemukan di belakang ruang isolasi Covid-19 yang tentunya merupakan bagian dari pelayanan yang sudah diberikan rumah sakit kepada PJ.
“Mungkin infus yang dicabut dan dibuang di belakang ruang isolasi termasuk bagian dari perawatan. Tapi SPO (Standar Prosedur Oprrasional) sudah dilaksanakan. Sudah disampaikan ke posko, posko sudah meneruskan ke Puskesmas Kawangu,” tulis dr. Lely menjawab informasi dan pertanyaan Pura Tanya masih di grup WhatsApp FPRB.
Informasi lain yang berhasil dihimpun dari sejumlah sumber menjelaskan bahwa pasien tersebut diterima di ruang isolasi RSUD URM Waingapu sekitar pukul 10:00 Wita, dan langsung diberikan penanganan termasuk dengan pemasangan infus bagi pasien tersebut. Namun setelah mendapat makan siang, pasien ini masih merasa lapar dan memutuskan meninggalkan ruang isolasi RSUD URM Waingapu secara diam-diam.
Tim Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur langsung menindaklanjuti informasi ini sehingga pukul 21:56 Wita, Pdt. Yuliana Ata Ambu meneruskan pesan WhatsApp yang diterimanya ke grup FPRB yang menyatakan bahwa pasien tersebut sudah berhasil ditemukan im satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur, sehingga langsung dijemput menggunakan mobil ambulans dan sudah kembali menuju ruang isolasi RSUD URM Waingapu.
“Sudah dijemput oleh ambulance mamu. Ini baru lewat,” tulis Pdt. Yuli.(ONI)