Scroll to Top
Gubernur NTT Instruksikan Tiga Tugas Kepada Bupati Sumba Barat
Posted by maxfm on 3rd Maret 2020
| 1405 views
Gubernur NTT saat melakukan rapat kerja bersama Bupati Sumba Barat dan jajarannya di Desa Malata, Kecamatan Tanarighu, Sumba Barat. (FOTO: ONI)

MaxFM, Waikabubak – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menginstruksikan tiga tugas kepada Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole untuk segera dikerjakan dalam tahun anggaran 2020 ini. Tiga tugas tersebut adalah mengatasi masalah stunting, menekan angka kemiskinan dan mempersiapkan guru-guru yang handal untuk tingkat Taman Kanak-Kanak (TKk), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Instruksi ini disampaikan Gubernur NTT saat melakukan rapat kerja bersama Bupati Sumba Barat, Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD) dan jajarannya yang dilaksanakan di halaman depan Kantor Desa Malata, Kecamatan Tanarighu, Sumba Barat, Jumat (29/2/2020) lalu. Ditegaskannya, ketiga masalah ini harus segera diselesaikan untuk bersama mewujudkan visi NTT Bangkit Menuju Sejahtera.



“Ini adalah instruksi gubernur untuk pak bupati dan semua jajaran yang ada di Sumba Barat. Jadi setelah ini pak bupati harus kumpul semua camat, kepala desa, kepala sekolah, kepala puskesmas, dan semua unsur terkait untuk lanjutkan instruksi ini kepada semua,” tegasnya.

Diuraikannya masalah penanganan stunting harus dimulai dari hulu yakni memastikan jumlah kehamilan yang ada di Kabupaten Sumba Barat secara periodik agar bisa langsung dilakukan langkah-langkah intervensi oleh pemerintah kabupaten dan provinsi saat terdata adanya ibu hamil yang berpotensi melahirkan dengan bayi berstatus stunting.

“Jadi kakak Niga (Agustinus Niga Dapawole) sebagai senior, setelah instruksi ini gubernur sampaikan, kalau dijalankan secara baik, teorinya enam bulan dari sekarang masalah stunting di Sumba Barat akan menurun drastis angkanya. Kalau ada kepala desa yang tidak bisa melakukan pendataan ibu hamil di desanya berarti kepala desa itu jangan mimpi kerjakan macam-macam lagi. Karena data orang hamil di desanya saja tidak sanggup, bagaimana urus pembangunan yang lain,” tegasnya.




Menurutnya angka stunting di Kabupaten Sumba Barat sebesar 25 persen saat ini termasuk angka yang cukup tinggi, sehingga harus dikerjakan dengan cara yang tidak biasa untuk memutus penambahan angka stunting. “Kalau ada yang hamil dan tidak lapor, jangan lagi kasih bantuan kepada orang ini. Kalau dia mampu tidak apa-apa. Tetapi kalau memang dia mampu tidak apa-apa. Karena tugas pemerintah memang untuk urus yang sudah jadi masalah (stunting), tetapi pemerintah juga harus mengendalikannya dari awal agar jangan sampai generasi berikutnya juga masih bermasalah,” ujarnya.

Mengenai penurunan angka kemiskinan di Sumba Barat yang saat ini tercatat berada pada angka 20 persen, menurut gubernur, masalah tersebut dapat ditekan dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk khusunya pada kelompok masyarakat kurang mampu. Karena satu saja anak dari keluarga kurang mampu berhasil dikeluarkan, akan menekan angka kemiskinan antara dua hingga tiga persen.

“Kalau bisa kasih kurang satu orang saja dari setiap keluarga miskin, prosentasi angka kemiskinan bisa turun sampai 17 persen. Jadi kalau mau gampang, kita tinggal keliling saja ke seriap rumah suruh ibu-ibu jangan hamil, angka kemiskinan pasti akan turun. Apalagi kita bangun jalan, pertanian, industri dan lainnya, angka kemiskinan langsung terbang pulang dia,” tegasnya.

Sedangkan untuk pendidikan, Viktor menegaskan agar para guru dipersiapkan dengan baik agar bisa menyiapkan generasi masa depan NTT secara lebih baik ke depan. Sebab mulai tahun 2021 mendatang tidak ada lagi ujian nasional, sehingga untuk pendidikan dasar sampai dengan SMP, pemerintah Provinsi NTT akan memiliki kurikulum sendiri dengan hanya tiga mata pelajaran.



“Mulai dari TKk, PAUD, SD, SMP itu hanya boleh ada tiga pelajaran yakni matematika, bahasa indonesia dan bahasa inggris. Jadi setiap hari satu pelajaran saja, karena tidak ada guna juga kalau belajar semua pelajaran tetapi anak-anak tidak mengerti apa-apa. Kita mengajar anak-anak dengan nilai-nilai yang baik, yakni bagaimana mengantri, membuang sampah pada tempatnya, menghormati orang yang lebih tua dan lain sebagainya. Jadi setelah dia tamat SD dan SMP, dia memiliki pengetahuan yang baik dan juga karakter yang baik,” tandasnya.

Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole dalam sambutannya menjelaskan pemerintahannya sudah melakukan berbagai langkah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, menekan angka kemiskinan dan memastikan masalah stunting juga segera diatasi. “Kami juga sudah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan pendidikan, menekan angka kemiskinan sehingga makin turun setiap tahun, sampai dengan penanganan stunting. Jadi kami akan terus melakukannya untuk memastikan angkanya terus menurun,” urainya.(ONI)

Show Buttons
Hide Buttons