MaxFM, Waingapu – Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) pra Sidang Raya XVII Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengusulkan Ketua Majelis Sinode Harian (MSH), Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Pdt. Dr. Merry Kolimon untuk menjadi Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI. Namun berdasarkan Tata GMIT, MSH GMIT tidak boleh merangkap jabatan, sehingga Pdt. Dr. Merry Kolimon tidak bisa menerima usulan ini.
Hal ini sebagaimana disampaikan dalam laporan yang menjadi satu kesatuan dengan rekomendasi PRPrG kepada Sidang Raya XVII PGI dan MSH PGI periode 2019-2024 mendatang, yang dibacakan Sekretaris Umum Badan Pelaksana Majelis Sinode (BPMS) Gereja Kristen Sumba (GKS), Pdt. Marlin Lomi, pada lanjutan Sidang Raya XVII PGI di gedung Hapu Mbay, Sabtu (9/11) petang.
Selain mengusulkan Pdt. Dr. Merry Kolimon untuk menjadi Ketua MPH PGI, forum PPRrG juga mengusulkan sejumlah nama untuk posisi Sekretaris Umum yakni Pdt. Retno Ratih Handayani (GKJ), Pdt. Dr. Asnat Natar (GKS) dan Pdt. Krise Gosal (GMIM), Pdt. Repelita Tambunan (GKJ), dan Pdt. Dr. Lintje H. Pellu (GMIT). Kemudian untuk posisi Wakil Sekretaris Umum diusulkan Pdt. Repelita Tambunan, Pdt. Ratna Lesiwengan (GMIH), dan Pdt. Yudith Tompah (GMIST).
Selanjutnya untuk posisi bendahara PPRrG mengusulkan Katarina Tombi (GT), Pdt. Agustina Litelnoni (GMIT) dan Pdt. Batrice Simeru. Kemudian wakil bendahara diusulkan Pdt. Yudith Tompah dan Pdt. FIRA Tandiawang (GKLB). Sementara untuk posisi anggota Pdt. Dr. Asnat Niwa Natar (GKS), Pdt. Dr. Lintje H. Pellu (GMIT), Pdt. Marleen Talakua (GPM), Pdt. Merlin Lomi (GKS), Pdt. Geraldine Zakaria (GKO), dan Pdt. Marcelince Ay-Touselak.
Terakhir untuk posisi badan pengawas perbendaharaan diusulkan Pdt. Litelnony (GMIT), dan Majelis Pertimbangan diusulkan Ketua MPH PGI saat ini, Pdt. Dr. Henriette Tabita Hutabarat-Lebang, dan Pdt. Ruth Kesia Wangkai.
Ketua MSH GMIT, Pdt. Dr. Merry Kolimon kepada MaxFM, Senin (11/11) mengapresiasi peserta PRPrG Tambolaka yang sudah menyebut namanya untuk masuk menjadi nominasi Ketua MPH PGI. Namun dirinya menegaskan, sebagai Ketua MSH GMIT saat ini, dirinya tidak bisa menerima tawaran tersebut, karena terikat dengan tugasnya sebagai Ketua MSH GMIT saat ini.
“Saya menghargai rekomendasi PRPrG Tambolaka. Namun karena Tata GMIT tidak memungkinkan saya untuk rangkap jabatan MSH, maka dengan rendah hati saya mohon maaf belum dapat menunaikan kepercayaan ini. Terima kasih kepada kawan-kawan yang sudah menyebut nama saya,” jelasnya singkat.
Sementara itu, Kepala Biro Perempuan dan Anak PGI, Pdt. Repelita Tambunan secara terpisah menjelaskan, untuk menjadi MPH PGI, setiap kandidat harus mendapatkan rekomendasi dari sinode asalnya, hadir dalam sidang raya, memasukkan daftar riwayat hidupnya ke tim kredensi, dan dinyatakan memenuhi syarat untuk ikut pencalonan dan dipilih oleh pemilik hak suara.(ONI)