MaxFM, Waingapu – Serasa waktu berjalan cepat, saat ini kita sudah di pertengahan Januari 2017, kita sudah berpindah beberapa hari dari tahun sebelumnya.
Memasuki tahun baru 2017, di Radio MaxFM Waingapu tidak seperti kebiasaan warga melakukan pesta penyambutan tahun baru dengan meriah, dibanyak tempat melewati malam pergantian tahun dengan makan bersama, melepaskan begitu banyak mercon dan kembang api yang menghiasi langit.
Di pergantian tahun ini,kami di Radio Max FM Waingapu melakukan dengan hening, siaran radio seperti biasanya sampai pukul 24.00 di 31 Desember 2016, kemudian satu persatu bagian listrik yang berhubungan dengan peralatan kerja seperti komputer dimatikan, pemancar radio juga berhenti kerja dan berikutnya hening.
Sebagai ucapan syukur atas berkat Tuhan masih bisa menghirup napas segar di awal tahun 2017, kami di Radio Max FM Waingapu merayakan dengan menanam anakan bakau. Lokasi yang kami pilih di Padadita sekitar jembatan Manubara, anakan bakau yang disiapkan memang tidak banyak, hanya 500 pohon saja, yang ikut menanampun sekira 20 orang, lebih banyak anak-anak yang ikut menanam anakan bakau.
Kali ini acara tanam bakau ini bisa dilaksanakan atas kerja sama Radio Max 96.9FM, Yayasan Komunitas Radio Max Waingapu, www.maxfmwaingapu.com dengan Sekolah Minggu Haleluya Kalu dan didukung oleh LIFE Jepang.
Sejak pagi merekah, anak-anak Sekolah Minggu Haleluya Kalu sudah berkumpul di sekitar Radio Max FM, kemudian berangkat bersama Guru Sekolah Minggu dan beberapa penyiar radio ke lokasi tanam bakau. Udara pagi di pantai Padadita yang segar dan cuaca yang bersahabat membuat anak-anak sekolah minggu tidak bisa ditahan untuk segera bermain di pasir putih dengan latar belakang bakau yang sudah ada sebelumnya.
Dilokasi tanam bakau kali ini, sekitar 6 tahun lalu, Radio Max FM Waingapu pernah mengelar acara tanam bakau yang diikuti oleh banyak pendengar radio waktu itu dan saat ini, bakau yang ditanam beberapa tahun itu tumbuh dengan baik dan jumlahnya cukup banyak.
Weni salah satu Guru Sekolah Mingu Haleluya yang kali ini ikut menanam bakau bersama murid sekolah minggunya mengatakan senang bisa bersama tanam nakan bakau lagi.
“Saya bangun jam 5 pagi untuk bisa ikut jalan pagi dengan murid-murid Sekolah Minggu untuk tanam bakau awal tahun 2017, saya senang bisa ikut tanam bakau di awal tahun baru ini,” kata Weni.
Lanjut Weni, selain menanam bakau di awal 2017, dirinya juga senang bisa melihat dari dekat tanaman bakau yang saya ikut tanam 6 tahun lalu yang tumbuh baik di sekitar jembatan Manubara.
“Waktu itu saya masih SMA, saya dengan pemuda Gereja di Kalu dan banyak pendengar radio lainnya ikut tanam bakau,” kata Weni, salah satu Guru Sekolah Minggu Haleluya Kalu.
Sementara Guru Sekolah Minggu lainnya Monika mengatakan, karena ini masih dalam suasana tahun baru dan masih masa libur sekolah agak susah untuk membangunkan anak-anak pada pagi hari, jadi dirinya mesti keliling dari satu rumah ke rumah lainnya untuk membangunkan muridnya, meskipun begitu kata Monika dirinya senang bisa ikut menanam bakau, selain itu bisa juga bermain bersama anak didiknya di bentangan pantai Padadita.
Raymond Come dari Radio MaxFM Waingapu mengatakan, pihak radio kali ini tidak mengundang terbuka pendengar radio untuk ikut bersama tanam bakau, kali ini tambah Ray, Radio Max FM Waingapu mengajak anak Sekolah Minggu Haleluya untuk menanam pohon.
Raymond juga mengatakan dirinya mengingat betul lokasi tanam bakau ini, karena di sini beberapa tahun lalu dirinya pernah menyiarkan secara langsung kegiatan taman bakau bersama banyak pendengar radio Max FM dan senang karena bakau yang ditanam waktu itu banyak yang tumbuh baik.
Kegiatan bakau hari itu diakhiri dengan pembagian anakan pohon, setiap anak yang ikut menanam bakau di pantai Padadita menadapat masing masing satu anakan Mahoni, Induwatu, Jati, Pinang, Akasia dan Cendana untuk dibawah pulang ke rumah dan ditanam.
Terimaksih kepada Dinas Kehutanan Sumba Timur yang meskipun di tahun ini dinas ini sudah tidak ada di Sumba Timur tetapi anakan pohon yang dibawa pulang oleh anak-anak ini merupakan sumbangan Dinas Kehutanan Sumba Timur, juga terima kasih kepada LIFE Jepang atas dukungan anakan bakau untuk ditanam anak-anak sekolah minggu awal tahun ini di pantai Padadita.