Salah Satu Kebun jagung Warga di Padadita Keluarhan Prailiu [Foto diambil 08/01/2016 oleh Heinrich Dengi]
MaxFM, Waingapu – Wilayah Sumba Timur Nusa Tenggara Timur NTT memasuki musim hujan kering awal tahun 2016.
Kepala BMKG Waingapu Elija Himahelu mengatakan seharusnya awal di Januari ini Sumba Timur sudah masuk musim penghujan, tetapi karena ada anomali cuaca maka musim hujanya bergeser.
“Karena El Nino, penyimpangan suhu permukaan laut sebelah barat Peru masih tinggi, sedangkan suhu permukan laut kita, cenderung dibawah normal sehingga pembentukan awan masih susah, jadi pada pembentukan awan pada siang hari biasanya terjadi hujan, tetapi sekarang ini bila awan terbentuk tiba-tiba hilang juga akarena angin tumaran masih kuat,”kata Elias Himahelu Kepala BMKG Waingapu, Jumat (08/01/2016).
Lanjut Kepala BMKG Waingapu Elija Himahelu, anomali musim karena El Nino ini diperkirakan akan melemah pada Februari hingga April mendatang, akibatnya diprakirakan curah hujan akan berkurang hingga pertengahan Februari dan hujan mulai normal lagi seperti musim penghujan biasanya masuk pertengahan Ferburari.
Sementara itu salah satu petani sayur dari Mahanga Kalu Dodi Wohangara mengeluhkan musim kering yang tidak biasanya ini, kata dia sampai sumur sebagai sumber air untuk menyiram sayurnya kering dan ini tidak biasa terjadi, akibatnya di merugi cukup banyak karena sayur yang ditanamnya mati dan dirinya belum lagi mulai menyemai bibit sayur karena kesulitan air.
Hal yang sama juga dikeluhkan Kevin salah satu warga di Padadita yang sedang menanam kacang tanah dan kacang hijau, kata Kevin tanamannya tumbuh merana, kalau 1 atau 2 minggu lagi hujan tidak turun maka tanamannya akan mati dan mesti ganti bibit dan itu berarti pengeluaran bertambah.
Dari pantauan maxfmwaingapu.com di beberapa lokasi di Waingapu dan sekitarnya tanaman jagung warga juga merana dan tidak tumbuh normal karena hujan jarang turun.