MaxFM Waingapu, SUMBA – Selain membangun replika sepeda raksasa , warga dan komunitas sepeda di Sumba Timur juga turut menjajal jalur Tanarara. Kegiatan ini bahkan dipimpin langsung oleh Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, bersama Wakil Bupati Yonathan Hani. Mereka ingin memastikan bahwa lintasan balap benar-benar aman dan layak digunakan untuk ajang bergengsi tersebut.
Baca juga:
Sepeda Raksasa di Bukit Sepeda Laindeha, Simbol Sambutan Tour de EnTeTe 2025 di Sumba Timur
Setelah menjajal bagian jalan yang masuk rute Tour De EnTeTe etape empat, Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali kepada awak media di sekitar bukit Piarakuku Tanarara bilang jalurnya sangat menarik dan menantang.
“Ini bagian dari kami mempormosikan rangkai balap sepeda internasional Tour De EnTeTe di Kabupaten Sumba Timur, agar masyarakat mengetahui, mengikuti, turut serta mendukung serta mensukseskan kegiatan ini,” ungkap Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, Kamis 11 September 2025.
Baca juga:
Sekda Sumba Timur: Tour De EnTeTe di Sumba Diperpanjang Hingga 16 September
Bupati Umbu Lili menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sumba Timur yang sudah bekerja keras untuk menyukseskan Tour De EnTeTe, terkait replika sepeda raksasa di desa Laindeha Bupati bilang menjadi bukti nyata dukungan masyarakat Sumba Timur.
Etape 4 Tour De EnTeTe akan berlangsung di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, NTT, rute ini akan dimulai dari Desa Karipi, Tanarara, Kecamatan Matawai La Pawu menuju kota Waingapu, dan akan melewati Jalan Terindah di Dunia yang dijalan pimpinan daerah Sumba Timur.
Lintasan Tanarara sendiri dikenal luas sebagai salah satu jalur paling indah di NTT. Jalan berliuk-liuk memotong sabana yang membentang tanpa batas, dikelilingi deretan bukit hijau dan kuning keemasan sesuai musim. Pemandangan ini diyakini akan memukau para peserta lomba dan wisatawan yang datang.
Tak heran, Tanarara kerap disebut sebagai lanskap sabana terindah di Sumba Timur. Panorama perbukitannya bahkan sering dijadikan latar favorit para fotografer maupun wisatawan yang berburu keindahan alam Sumba. Dengan adanya Tour de EnTeTe, keindahan ini akan semakin terekspos ke dunia internasional.
Baca juga:
Sumba Timur Menyambut Tour De EnTeTe 2025, Pesona Eksotik Jadi Magne
Tour de EnTeTe 2025 sendiri akan berlangsung pada 14-16 September mendatang. Etape di Sumba mencakup lintasan Tanarara menjadi etape keempat, kelima dari Waingapu ke arah Sumba Barat Daya, keenam dari Sumba Barat Daya ke Sumba Timur setelah etape pembuka digelar di Pulau Timor.
Ajang balap sepeda ini diikuti oleh atlet dari 13 negara. Mereka akan melintasi tiga pulau besar di NTT, yakni Timor, Alor, Sumba, dan Flores, dengan total jarak ribuan kilometer. Pemerintah daerah berharap kehadiran event internasional ini dapat mendorong promosi pariwisata sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
Dengan segala keindahan alam dan antusiasme warganya, Sumba Timur diyakini siap mencatatkan sejarah baru dalam Tour de EnTeTe 2025. Bukit Sepeda akan menjadi saksi, bahwa Tanarara bukan hanya lintasan balap, tetapi juga panggung kebanggaan masyarakat Sumba Timur.
Diberitakan sebelumnya menyambut gelaran internasional Tour de EnTeTe 2025, warga di Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, punya cara unik. Mereka membangun sebuah replika sepeda raksasa di atas bukit tertinggi di desa Laindeha. Bukit itu kini dikenal luas dengan sebutan Bukit Sepeda.
Replika sepeda raksasa di Bukit Laindeha pun kini bukan sekadar karya seni, melainkan simbol penyambutan dan semangat warga Sumba Timur dalam mendukung kegiatan bertaraf dunia. Dari bukit sabana yang eksotis, masyarakat setempat ingin menunjukkan keramahan dan kesiapan mereka menyambut para tamu dari berbagai belahan dunia. [MaxFMWgp]
