
MaxFM Waingapu, SUMBA – Keadilan ekologis menjadi tema besar dalam Pekan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XIV Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) yang diagendakan berlangsung di Pulau Sumba dengan pusat kegiatan di Kabupaten Sumba Timur pada September 2025. Satu langkah penting dalam PNLH ini yakni perjuangan bagaimana Sabana bisa masuk dalam Ekosistem Esensial.
Hal ini terungkap dalam pertemuan yang diinisiasi oleh WALHI NTT bersama Solidaritas Wartawan Sumba (SWARA) di Waingapu, Minggu 24 Agustus 2025 sore hingga malam. Perihal langkah besar ini tentu memberikan perspektif baru dalam pandangan tentang padang sabana yang selama ini cenderung dipandang sebagai lahan tandus dan seolah tidak berguna.
Selain itu, lokus PNLH yang diadakan di Sumba dimana didominasi oleh padang sabana akan memperkuat kampanye Sabana masuk dalam Ekosistem Essensial. Direktur Eksekutif WALHI NTT, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi, menegaskan ekosistem esensial pada prinsipnya merupakan ekosistem yang spesifik.
“Dan, di dalamnya ada kehidupan makhluk hidup termasuk manusia. Selama ini orang mengartikan hutan itu, hutan tutupan dan seolah-olah Sabana itu harus ditanami pohon semua,” kata Umbu Wulang.
Dia menjelaskan Sabana punya pengaruh penting dalam tatanan ekosistem yakni menjadi penyerap karbon. Hal itu menurutnya sudah terdapat penelitian. “Jadi sabana ini punya fungsi untuk mengontrol laju karbon dan sebagainya,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Umbu Wulang, Sabana punya kekhasan seperti lahan gambut di Sumatera ataupun hutan mangrove. “Nah kondisi faktual ini maka penting Sabana untuk masuk dalam Ekosistem Essesial,” tegasnya.
Perspektif baru ini, kata Umbu, juga sebagai upaya perlindungan terhadap padang sabana yang cenderung pada eksploitasi bahkan kepemilikan yang kapitastik. Ancaman itu menurutnya nyata terjadi di Sumba. “Jadi orang tidak bisa begitu saja menghancurkan sabana atas nama pembangunan tetapi harus memperhatikan kaidah-kaidah ekologis,” katanya.
Diskusi yang dipandu Marlan Umbu Hina menghadirkan pemaparan langsung dari Ketua Panitia, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi, dan Wakil Ketua Arnoldus Jansen Bulu. Panitia menegaskan kesiapan menghadapi gelombang peserta yang diperkirakan mencapai 2000 orang.
“Kami sudah menyiapkan dan terus menyiapkan segala aspek, mulai transportasi, akomodasi, hingga keamanan. Total peserta diperkirakan mencapai 2000 orang, termasuk tamu dari luar negeri,” jelas Umbu Wulang.
PNLH XIV juga akan menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, serta memotret persoalan ekologis berkeadilan dengan aneka gagasan yang ditawarkan untuk nusantara bahkan dunia. SWARA menyatakan dukungan penuh dan siap berkolaborasi mengawal momentum besar ini hingga ke panggung global. [MaxFM]








