
MaxFM Waingapu, SUMBA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menginformasikan bahwa sebagian besar wilayah di provinsi tersebut telah memasuki fase awal musim kemarau. Hal ini ditandai dengan penurunan signifikan pertumbuhan awan dan menguatnya pengaruh angin monsoon timur yang membawa massa udara kering ke wilayah NTT.
Baca juga:
Polres Sumba Timur Gelar Operasi Pekat Turanga 2025 untuk Tekan Kriminalitas
Kepala BMKG Stasium Meteorologi Kelas II Eltari Kupang Sti Nenot’ek menjelaskan, berdasarkan pantauan BMKG NTT, kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan menunjukkan tren penurunan curah hujan di hampir seluruh wilayah.
“Mulai 19 hingga 21 Mei 2025 tidak ada wilah NTT yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai perir, kilat dan angnin kencang, ” jelas Sti Nenot’ek Kepala BMKG Stasium Meteorologi Kelas II Eltari Kupang dalam rilis resmi, Senin 19 Mei 2025.
Sti Nenot’ek mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai angin kencang yang sifatnya kering yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT.
Analisis BMKG juga menyebutkan bahwa di beberapa wilayah NTT berpotensi mengalami angin kencang antara lain Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao dan Sabu Rai Jua. [HD]








