
MaxFM Waingapu, SUMBA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumba Timur menggelar Forum Group Discussion (FGD) untuk menyusun Laporan Evaluasi Pilkada Serentak Tahun 2024. FGD yang berlangsung di Aula Kantor KPU Kabupaten Sumba Timur ini menghadirkan empat narasumber yang berkompeten di bidangnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 25 Februari 2025, dan dihadiri oleh pimpinan Partai Politik, perwakilan mantan Ketua PPK, Kesbangpol, Dispendukcapil, Wartawan berbagai media di Sumba Timur.
Baca juga:
Pemerintahan Donald Trump Pecat 2.000 Pekerja USAID dan Rumahkan Ribuan Lainnya
FGD ini menghadirkan empat narasumber yakni Ketua Bawaslu Sumba Timur, Hina Mehang Patalu; mantan komisioner KPU Kabupaten Sumba Timur, Muhamad Syadak Balole; Dosen Unkriswina Sumba, Krisman Umbu Henggu; dan Wartawan iNews Sumba, Dionisius Umbu Ana Lodu.
Pelaksana Harian Ketua KPU Kabupaten Sumba Timur, Muhammad Naufel Algadrie saat membuka kegiatan ini menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaring masukan dari berbagai pihak guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu di masa depan. Hasil dari FGD ini akan dirumuskan dan dibawa ke KPU Provinsi NTT serta KPU RI untuk menjadi perhatian bersama.
“Terima kasih untuk semua ide dan masukan yang baik dari rekan-rekan semua yang akan menjadi perhatian kami untuk perbaikan-perbaikan di Pemilu yang akan datang,” jelas Naufel.
Baca juga:
Kabupaten Sumba Timur Sudah Jalankan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Naufel juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen masyarkat di Sumba Timur atas dukungannnya kepada KPU Setempat sehingga berhasil meraih persentasi tertinggi di Nusa Tenggara Timur untuk partisipasi warga di Pilkada serentak 2024.
“Tingkat partisipasi warga Susmba Timur dalam Pilkada serentak 77,34 persen, angka ini di atas rata-rata persentasi partisipasi warga di Kabupaten lain NTT,” ungkap Naufel.
Dalam pertemuan ini terkait pemutahiran data pemilih, honor KPPS, kesiapan KPPS jelang pelaksaaan Pilkada, penggunakan aplikasi Sirekap, hingga peningkatan partisipasi pemilih mendapat sorotan khusus dan narasumber dan peserta diskusi.
Ketua Bawaslu Sumba Timur, Hina Mehang Patalu dalam kesempatan ini menyoroti terkait pemilih yang belum memenuhi syarat dan belum memiliki KTP elektronik, tetapi tetap di data.
“Dia sudah berumur tujuh belas tahun tetapi tidak memiliki KTP elektronik, tetapi dia tetap di data, lalu yang menjadi persoalan pada hari H nanti, dia disyaratkan membawa KTP elektronik,” sorot pemateri Ketua Bawaslu Sumba Timur, Hina Mehang Patalu.
Baca juga:
29 Siswa SDK Anda Luri Dilaporkan Alami Reaksi Mual Muntah Selepas MBG
Dalam situasi ini lanjut Hina, bisa jadi menyebabkan belum tentu pemilih yang sudah berusia 17 tahun ini pergi memilih di TPS karena masih ada syarat lain yakni membawa KTP-E, yang belum tentu sudah dimiliki pada hari Pilkada serentak.
Dionisius Umbu Ana Lodu, Wartawan iNews yang bertugas di Sumba, dalam kesempatan FGD ini menegaskan pentingnya peran media arus utama dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Menurutnya, media arus utama seharusnya tidak hanya dihadirkan saat ada masalah, namun perlu dilibatkan dalam setiap tahapan Pemilu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
“Media arus utama memiliki standar dan etika pemberitaan yang harus diikuti, berbeda dengan informasi yang beredar di media sosial,” ujarnya.
Dionisius berharap agar ke depan KPU Kabupaten Sumba Timur lebih membuka diri dalam seluruh tahapan Pemilu, sehingga media arus utama dapat berperan lebih aktif sepanjang proses Pemilu berlangsung.
Baca juga:
400-an Siswa SDK Anda Luri Waingapu Dapat MBG
“Dibutuhkan sinergi dan komunikasi yang lebih baik agar apa yang kita harapkan dapat terlaksana dengan baik,” tutup Dionisius.
Dengan adanya FGD ini, diharapkan akan tercapai perbaikan dalam penyelenggaraan Pemilu di masa mendatang dan semakin banyak partisipasi pemilih yang bertanggung jawab demi menciptakan Pemilu yang lebih baik. [HD]








