
MaxFM Waingapu, SUMBA – Dalam rangka peringatan HUT ke-66 Nusa Tenggara Timur, seluruh kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur serentak melaksanakan kegiatan Parade Exotic NTT Bertenun Tahun 2024, termasuk Kabupaten Sumba Timur yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Parade ini menjadi salah satu kegiatan penting untuk memperkenalkan serta melestarikan budaya tenun khas NTT, yang memiliki kekayaan dan keindahan yang luar biasa.
Kegiatan Parade Exotic NTT Bertenun 2024 di Kabupaten Sumba Timur secara resmi dilepas oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Sumba Timur. Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si., yang menerima kembali rombongan peserta parade setelah melintasi rute yang telah ditentukan. Selain Bupati, turut mendampingi dalam acara ini Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Timur, para Asisten pada Setda, serta para Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Sumba Timur.
Rute parade dimulai dari Kantor Bupati Sumba Timur dan melintasi Jalan Soeharto/Jalan Kantor Daerah, yang diikuti dengan kembalinya peserta menuju Halaman Kantor Bupati. Acara dimulai pada pukul 07.00 WITA dan disambut dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat yang menyaksikan sepanjang jalur parade. Parade ini menampilkan keanekaragaman budaya tenun dari berbagai daerah di NTT, yang memperlihatkan ciri khas dan kekayaan seni tenun lokal.
Salah satu ikon dari parade ini adalah penampilan “Kain Tenun Terpanjang” yang dibentangkan di antara peserta parade. Kain tenun tersebut tercatat dalam Rekor MURI sebagai kain tenun terpanjang dengan panjang 50,10 meter dan lebar 60 cm, hasil karya pengrajin tenun dari Lambanapu. Kain ini terdiri dari 57 motif dengan sekitar 300 gambar yang menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi NTT.
Baca juga:
Sekda Sumba Timur Pimpin Rapat Persiapan Parade Exotic NTT Bertenun Tahun 2024
Kain tenun lainnya yang turut dipamerkan adalah kain “Lawu Pahikung Terpanjang” yang dibuat oleh pengrajin dari Umalulu. Kain ini memiliki panjang 24 meter dan lebar 63 cm, dengan 25 motif dan sekitar 150 gambar. Kedua kain ini pertama kali tercatat dalam Rekor MURI pada 11 Januari 2008, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan tenun NTT ke dunia luar.
Tidak hanya itu, pada tahun 2012, pengrajin tenun ikat dari Kampung Kaliuda Pahunga Lodu juga berhasil mencatatkan rekor MURI dengan kain tenun ikat sepanjang 100,4 meter. Kain ini diberi nama “Hinggi Kombu Dendi Duangu” dan tercatat pada Rekor MURI pada 22 Desember 2012 sebagai kain tenun ikat terpanjang. Kain ini menjadi salah satu simbol kebanggaan masyarakat NTT yang menggambarkan keahlian tinggi dalam seni tenun ikat.
Parade Exotic NTT Bertenun 2024 di Kabupaten Sumba Timur juga dihadiri oleh berbagai elemen penting dari pemerintahan dan masyarakat. Selain Forkopimda Sumba Timur, hadir pula para Pimpinan Instansi Vertikal, Ketua Organisasi Wanita Kabupaten Sumba Timur, serta peserta parade undangan lainnya yang turut meramaikan acara ini. Kehadiran mereka memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang bertujuan memperkenalkan warisan budaya NTT kepada masyarakat luas.
Sebagai bagian dari rangkaian HUT NTT ke-66, kegiatan parade ini bukan hanya sebuah pertunjukan budaya, tetapi juga sebuah upaya untuk meningkatkan rasa bangga terhadap budaya lokal. Parade ini diharapkan dapat memperkenalkan kain tenun NTT kepada dunia, serta menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli dan menjaga tradisi tenun yang sudah ada sejak lama.
Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan acara ini. Ia berharap kegiatan ini dapat semakin memperkuat identitas budaya NTT, khususnya Kabupaten Sumba Timur, serta mendorong tumbuhnya industri tenun yang lebih berkembang. Bupati juga mengajak masyarakat untuk terus melestarikan seni dan budaya tenun yang menjadi warisan leluhur.
Baca juga:
Kelompok Petani Jeruk di Curup Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat Pemberdayaan BRI
Acara ini berakhir dengan meriah dan sukses, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang terlibat. Parade Exotic NTT Bertenun Tahun 2024 di Kabupaten Sumba Timur berhasil menjadi ajang untuk mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat NTT, serta sebagai momentum penting dalam memperkenalkan kekayaan budaya daerah ke kancah yang lebih luas. [HD]








