
MaxFM Waingapu, JAMKESNEWS – Gunter Gawi Kasedu (27) salah satu warga asal Desa Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dideritanya. Selama dua hari terakhir ini, Gunter sapaan akrabnya, telah mendapatkan penanganan medis yang intensif setelah sebelumnya sempat mengalami demam tinggi selama lima hari berturut-turut.
Baca juga:
BRI Optimalkan Layanan Keuangan Lewat 1 Juta AgenBRILink saat Nataru
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini sering muncul dengan gejala demam tinggi mendadak, sakit kepala, serta pendarahan ringan seperti mimisan dan gusi berdarah. Gejala-gejala ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius jika tidak segera ditangani.
“Awalnya saya hanya merasa demam seperti demam biasa, tetapi setelah beberapa hari, kondisi kesehatan saya sepertinya semakin parah. Saya merasakan sakit kepala dan nyeri sendi yang luar biasa. Akhirnya, karena melihat kondisi saya seperti itu, dan juga karena demam saya yang tidak kunjung reda, keluarga saya segera membawa saya ke Rumah Sakit terdekat”, ungkap Gunter menceritakan kondisinya.
Baca juga:
Semua Prosesnya Mudah dan Cepat, Trisna Apresiasi Program JKN
Sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah, Gunter mengungkapkan rasa syukurnya karena hal tersebut membuat dirinya bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan tanpa perlu memikirkan biaya.
“Bersyukurnya saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga saya tidak perlu ragu lagi saat berobat. Kalau belum terdaftar pasti sudah bingung apalagi setelah tahu bahwa saya terkena DBD dan tentunya harus dirawat inap, biaya yang dibutuhkan pasti cukup banyak”, ucap Gunter.
Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan bagi Gunter telah menjadi penolong bagi banyak masyarakat yang ada di Indonesia, termasuk dirinya. Dengan Program JKN, seluruh peserta JKN memiliki jaminan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan saat sakit. Pelayanan yang diberikan ke peserta JKN di fasilitas kesehatan pun menurut Gunter saat ini sudah semakin baik.
“Selama saya dirawat di sini, saya merasa sangat terbantu dengan pelayanan yang diberikan oleh para perawat dan dokter. Mereka melayani saya dengan sangat ramah dan baik. Saya juga tidak merasa ada perbedaan pelayanan antara saya dengan pasien lainnya, semua mendapatkan pelayanan yang sama baiknya”, kata Gunter.
Gunter mengungkapkan hal tersebut karena selama dirinya menjalani perawatan di rumah sakit, pihak Rumah Sakit melalui tenaga medis yang bertugas selalu memantau perkembangan kondisinya setiap hari.
“Seluruh dokter dan perawat di sini bekerja untuk membantu semua pasien tanpa terkecuali. Kondisi saya saat ini saya rasa sudah perlahan membaik. Meskipun masih merasa lemah, namun demam sudah mulai turun dan nyeri sendi serta sakit kepala juga sudah sangat berkurang. Dokter mengatakan saya hanya perlu istirahat yang banyak dan mematuhi anjuran dokter untuk pemulihan yang lebih cepat,” ungkap Gunter.
Baca juga:
PPN 12 Persen Berlaku 1 Januari 2025, Pemerintah RI Pastikan Sasar Kelompok Barang dan Jasa Mewah
Gunter pun optimis akan segera pulih dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Baginya, kesehatan adalah hal yang sangat berharga. Menutup perbincangan Gunter berharap Program JKN ini akan terus ada dan semakin baik lagi agar terus dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Gunter pun menghimbau agar seluruh masyarakat yang belum terdaftar agar segera mendaftarkan diri ke dalam Program JKN.
“Kesehatan adalah hal yang sangat berharga. Dengan menjadi peserta JKN, kita akan merasa lebih tenang karena ada jaminan ketika kita membutuhkan layanan kesehatan”, tutupnya. (gt/ta)