MaxFM Waingapu, MOSKOW – Moskow dan Kyiv semakin gencar menggunakan drone dan rudal lintas batas.
Baca juga:
Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati
Drone Ukraina, Senin (25/11/2024), menghantam fasilitas bahan bakar dan energi di wilayah Kaluga, Rusia, ungkap seorang sumber dari kalangan intelijen militer Ukraina. Serangan tersebut merupakan serangan lintas batas terbaru yang menyerang fasilitas energi masing-masing negara.
Klaim tersebut muncul setelah otoritas Kharkiv, kota terbesar kedua Ukraina, melaporkan bahwa serangan rudal Rusia di pusat kota dekat perbatasan Rusia tersebut menyebabkan 19 orang terluka.
Moskow dan Kyiv semakin gencar menggunakan drone dan rudal lintas batas. Rusia pada minggu lalu meluncurkan rudal Oreshnik ke Ukraina. Berbagai pihak mengimbau keduanya untuk menurunkan eskalasi dan mencari solusi damai.
Baca juga:
Uni Eropa Alokasikan $200 Juta Lebih untuk Militer Lebanon
“Sebagai hasil dari operasi oleh Intelijen Pertahanan Ukraina, fasilitas bahan bakar dan energi di wilayah Kaluga Rusia diserang semalam,” kata sumber tersebut.
Gubernur Kaluga Rusia, yang terletak tepat di selatan ibu kota Moskow, mengatakan sistem pertahanan udara di wilayah tersebut berhasil menghancurkan delapan drone dan mengonfirmasi bahwa sebuah “perusahaan industri” telah terbakar.
Baca juga:
255 Anggota Polres Siap Amankan 507 TPS di Sumba Timur
Foto-foto yang belum diverifikasi di media sosial terkait dugaan serangan tersebut menunjukkan amunisi pelacak yang melintas di langit malam, disertai dengan kobaran api besar di samping dua cerobong asap industri. Foto tersebut diduga menggambarkan dampak serangan rudal, meskipun kebeneran gambar tersebut belum dapat diverifikasi.
“Target serangan tersebut adalah depot minyak milik Kaluganefteprodukt JSC yang mendukung agresi bersenjata Rusia terhadap Ukraina,” kata sumber tersebut.
Baca juga:
Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan minggu lalu di Kota Dnipro menguji “salah satu sistem rudal jarak menengah terbaru Rusia” dalam kondisi tempur. Ia bertekad akan melakukan “uji coba” lebih lanjut. [ah/rs]
