Scroll to Top
Kampung Umabara Sumba Timur Masuk Daftar Prioritas Program Desa Wisata Kementrian DPDTT 2024
Posted by maxfm on 2nd Oktober 2024
| 284 views
Deretan Tenunan Pahikung di Salah Satu Rumah Kampung Umabara, Desa Watuhadang, Sumba Timur [Foto : Kades Watuhadang]

MaxFM Waingapu, SUMBA – Kampung wisata Umabara, Desa Watuhadang, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, masuk dalam daftar prioritas program Desa Wisata Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Tranmigrasi (DPDTT) Republik Indonesia tahun 2024.

Sebelumnya terdapat 3.344 desa di Indonesia yang mengikuti lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementrian DPDTT RI.




“Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2024, kita Lolos dikategori satu yaitu desa tertinggal dan berkembang,” demikian Kepala Desa Watuhadang, Kecamatan Umalulu, Ricard Watuwaya.

Desa Watuhadang masuk dalam 15 besar pemang Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2024. Penganugerahan desa-desa pemang lomba ini berlangsung di Bali pada Sabtu (27/09/2024) di Bali.

Kades Watuhadang (ka) Menerima Piagam Penghargaan dari Dirjen Kemendes di Bali [Foto : Dok Pribadi Kades]

“Dirjen dan Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Tranmigrasi RI saat acara itu bilang desa-desa yang lolos 15 besar ini akan menjadi prioritas untuk program Desa Wisata di Kementerian Desa,” jelasnya kepada MaxFM Waingapu dalam acara Warga Bicara Senin (30/09/2024).



Dalam Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2024, Desa Watuhadang meraih peringkat ke XI dan mendapat penghargaan dari Mentri DPDTT Republik Indonesia. “Tahun kemarin itu kita ikut dan kita masuknya di 45 besar desa wisata tahun 2023,” ujar Kepala Desa Watuhadang, Ricard Watuwaya.

Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, kepala desa bersama para anggota BPD, LPM dan pengurus Bumdes Watuhadang yang mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten Sumba Timur mengikuti ajang tersebut.

Setelah mengikuti proses tahap awal pengumpulan data, desa tersebut dinyatakan lolos dan masuk dalam daftar 45 besar menyisihkan peserta yang lain. Para peserta yang dinyatakan lolos 45 besar diwajibkan membuat presentase untuk bisa lolos ke tahap selanjutnya.



“Warisan Tenun Pahikung Yang Menjadi Warisan Budaya Yang Menjadi Sandaran Ekonomi Masyarakat itu judul yang kita ambil kemarin karena setelah lolos 45 besar, diwajibkan untuk membuat bahan presentase lagi di masing-masing desa,” urai Kepala Desa Watuhadang.

Judul tersebut kata Ricard Watuwaya, juga tidak terlau jauh dari Visi dan Misi desa Watuhadang yakni Harmoni Aman dan Berbudaya. Melalui itu, mereka juga menjelaskan terkait profil desa dan rencana strategi desa dan juga potensi-potensi dan inovasi.

Ibu – Ibu Sedang Menenun Pahikung Khas Kampung Umabara [Foto : Kades Watuhadang]

Dikatakan Kepala Desa Watuhadang Ricard Watuwaya “Kita adalah desa berbudaya yang selalu menjaga warisan budaya dan itu adalah dasar yang kami pegang saat presentasi pertama.”

Lebih lanjut dia mengatakan, “Setelah presentasi itu ternyata lolos 15 besar. Kami diminta untuk membuat video. Contohnya berbicara tentang kampung wisata benar ada atau tidak dan itu dibuatkan videonya. Proses tenun kain pahikung itu seperti apa dan kemudian hal-hal apa saja yang menunjang kegiatan-kegiatan pariwisata.”




Video yang telah dibuat oleh para peserta sesuai persyaratan lomba Wisata Desa Nusantara Tahun 2024 , selanjutnya dikirim ke panitia penyelenggara. Dikatakan Ricard Watuwaya, “Kemudian kita zoom lagi dengan Kementrian Desa untuk pembuktian video yang kami kirim itu benar atau tidak?”

“Saat melaksanakan zoom itu kami di Kampung Wisata Umabara, untuk membuktikan. Mereka juga ditunjuukan bagaimana proses tenun masyrakat dan itu dibuktikan benar ada. Kemudian sarana kesehatannya. Bumdes juga ada dan hidup atau tidak? Jadi juri menilainya secara daring,” tandasnya. (Team)

Show Buttons
Hide Buttons