Scroll to Top
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur Rancang Gerakan Serentak Pengendalian Belalang
Posted by maxfm on 19th Januari 2023
| 695 views
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumba Timur, Nicolas Pandarangga [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM WAINGAPU – Serangan hama Belalang Kembara yang melanda Kabupaten Sumba Timur sejak tahun 2020 silam masih terus berlanjut hingga saat ini.




Bahkan upaya penyemprotan pestisida yang dilakukan tim brigade dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur sepertinya tanpa dampak.

Belalang Kembara di Watumbaka (16/01/2023) [Foto: Heinrich Dengi]

Padahal jumlah titik yang sudah dilakukan penyemprotan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur sudah lebih dari 40 ribu titik.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur, Nicolas Pandarangga kepada MaxFM melalui sambungan telepon, Kamis (19/1/2023).



Dijelaskannya langkah selanjutnya saat ini yang sedang dipersiapkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan adalah melakukan penanganan serentak oleh semua stakeholder terkait di seluruh Sumba Timur.




“Kita sedang rancang untuk lakukan penanganan serentak, apapun caranya adalah kita lakukan serentak di seluruh Sumba Timur,” jelasnya.

Belalang Kembara di Watumbaka (16/01/2023) [Foto: Heinrich Dengi]

Selain itu dalam penanganan serentak tersebut, mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini menegaskan pihaknya juga akan melakukan Doa bersama yang melibatkan semua tokoh agama yang ada di Kabupaten Sumba Timur.



“Semua tokoh agama akan kita libatkan, termasuk insan pers akan kita undang untuk Doa bersama, sekaligus disaat yang sama dilakukan penanganan serentak,” jelasnya.

Nicolas Pandarangga menambahkan pihaknya juga sedang mengupayakan langkah-langkah lain untuk memperbaiki ekosistem serta melakukan substitusi tanaman yang tidak diserang belalang agar masyarakat tetap bisa memiliki sumber pangan di rumah.

Belalang Kembara di Watumbaka (16/01/2023) [Foto: Heinrich Dengi]

“Kita juga bekerja sama untuk jangan lagi ada yang tembak-tembak burung, karena itulah yang jadi salah satu penyebab banyaknya belalang karena tidak ada pemangsa alaminya,” tegasnya.



Ditambahkannya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur kini menyediakan bibit tanaman lain yang bisa diambil masyarakat petani untuk menanamnya menggantikan jagung.

“Jumlahnya tidak banyak, tetapi bisa dikoordinasikan dengan kelompok tani untuk kemudian bisa diambil di Dinas Pertanian selama masih tersedia,” tandasnya.(TIM)



Belalang Kembara di Watumbaka (16/01/2023) [Foto: Heinrich Dengi]
Show Buttons
Hide Buttons