Scroll to Top
Sekda Domu Warandoy dan Laboratorium PCR Sumba Timur
Posted by maxfm on 5th Oktober 2022
| 945 views
Sekretaris Daerah NTT, Domu Warandoy, SH., M.Si. [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM WAINGAPU – Hari sudah menunjukkan setengah sepuluh malam kala itu. Saya tidak ingat persis tanggalnya tetapi sekitar akhir Januari 2021.




Pertama saya kirim WA, “Selamat malam Pak Sekda, apakah saya boleh telepon malam ini?” Ada hal penting yang ingin saya sampaikan, tulis saya di pesan WA.

Beberapa saat berselang beliau membalas WA saya, silahkan telpon om Heni. Kemudian jadilah saya menelpon beliau malam itu.



Memasuki tahun 2021 adalah masa-masa ketika kita sedang berkejaran dengan situasi covid 19. Angka Covid19 naik di Sumba Timur, pemeriksaan sampel swab dari tenggrokan atau dari hidung untuk PCR harus dikirim ke laboratorium di Kupang.

Menanti hasil periksa dari Kupang bisa makan waktu hingga dua minggu atau lebih, tentu hal ini menggelisahkan bagi tenaga kesehatan, maupun warga, karena hingga dua minggu tidak ada kepastian hasil periksanya positif atau negatif. Apalagi kalau warga nekad saja bepergian selama masa menanti hasil periksa laboratorium.

Sebelum saya telpon dengan Sekda Sumba Timur Domu Warandoy malam itu, saya sudah beberapa kali bertukar pesan WA dengan Ibu Erlina Ratu dari Yayasan Satria Budi Dharma Setia, terkait recana membantu Sumba Timur 1 Unit Laboratorium PCR Mobile.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumba Timur, Domu Warandoy, SH., M.Si., di depan Lab. PCR RSUD URM Senin(24/05/2021) [Foto: Heinrich Dengi]

Di telepon saya menyapa beliau : Selamat malam pak Sekda.

Sekda (Sekretaris Daerah Sumba Timur Domu Warandoy) : Selamat malam Om Heni. ( Beliau biasa memanggil saya degan nama kecil saya Heni ditambahi Om, kebiasaaan kita di Waingapu)




Saya : Pak Sekda, saya sampaikan secara cepat ya karena waktu sudah malam.

Sekda : Silahkan!

Saya : Begini Pak Sekda, saya baru bicara dengan kawan dari Yayasan SBDS bahwa mereka mau menyumbang 1 unit Laboratorium PCR Mobile? Apa Bapa percaya apa yang saya sampaikan ini?

Sekda : Percaya saja, trus selanjutnya bagaimana Om Heni?




Saya: Syaratnya Cuma satu Pak Sekda, Kalau bisa Pemda keluarkan surat permohonan permintaan Laboratorium itu secepatnya, kalau bisa esok sudah jadi Bapa Sekda, dan dikirim peremail ke Yayasan SBDS.

Sekda : Kalau hanya surat begitu, bisa, esok segera di urus.

Selesai bicara di telepon, saya kirim per WA nomor kontak Ibu Erlina Ratu dari Yayasan Satria Budi Dharma Setia kepada Pak Sekda, dengan pesan untuk bisa segera kontak dengaannya dan membicarakan terkait Laboratorium PCR Mobile untuk Sumba Timur.



Dengan cepat semua surat menyurat dan kebutuhan lain untuk dapat dukungan Laboratorium PCR diurus dan di awal Mei 2021 Laboratorium PCR Mobile dukungan Yayasan SBDS sudah mulai diinstal di Waingapu, hingga sekarang Laboratorium tersebut berdiri megah di RSUD Umbu Rara Meha dan sangat menolong di kala kasus covid-19 sangat menakutkan bagi warga kota ini.



Saya nekad telpon ke Sekda Sumba Timur Domu Warandoy terkait Lab PCR (saya bekerja di luar pemerintahan) karena ini rencana bantuan dari YSBDS yang kedua, rencana dapat bantuan Lab PCR pertama pada Oktober 2020 gagal, saya tidak tahu persis kendalanya di mana. Kedua saya tidak ingin rencana bantuan kedua gagal dan ketiga saya sudah dapat bocoran sebelumnya dari alm. Budi Trikoryanto (suami Ibu Erlina) bahwa kalau Sumba Timur lambat responnya, maka laboratorium PCR akan diberikan ke Kabupupaten lain yang juga berharap bisa memiliki laboratorium PCR. [Heinrich Dengi]

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons