Scroll to Top
Hanyut di Tengah Laut, Juru Mudi Andi Belum Ditemukan
Posted by maxfm on 6th September 2022
| 970 views
Terlihat Dua Peti Jenasah Warga TTU dalam Ambulance RSUD URM, di Bandara UMK Sumba Timur, Siap Diterbangkan ke Kupang [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM WAINGAPU – Andi, juru mudi kapal motor yang hanyut bersama lima orang rekannya selama delapan hari hingga saat ini belum ditemukan.

Kapal motor yang dikemudikan oleh Andi dengan lima orang penumpang tersebut, semula berlayar dari Pelabuhan Bolok, Kota Kupang menuju Pelabuhan Wini, Kabupaten TTU.




Saat itu, as kemudi kapal motor tersebut diketahui mengalami kerusakan yakni as kemudi patah.

Akibatnya kapal motor hanyut terbawa arus gelombang laut selama delapan hari di lautan lepas hingga terdampar pada Minggu 4 September di Pantai Benda, Kecamatan Pahunga Lodu, Sumba Timur.

Berdasarkan pengakuan para korban selamat, Andi, sang juru mudi kapal motor naas itu terjun ke dalam laut pada hari ketiga.

Sebelum terjun ke dalam laut, Andi terlebih dahulu membuang sebuah drum untuk dijadikan pelampung. Namun naas bagi sang juru mudi ketika terjun ke dalam laut, ternyata drum tersebut sudah terserat arus dan tidak bisa digapainya.



Informasi ini disampaikan oleh Camat Pahunga Lodu, Yakub Mangu Yada saat dihubungi MaXFM Waingapu, Senin 5 September 2022.

Saat ditemukan oleh warga di sekitar garis pantai tersebut, salah satu penumpang kapal nelayan atas nama Regi Eko (29) sudah tidak bernyawa. Korban diduga mati kelaparan akibat mereka kehabisan stok makanan selama delapan hari hanyut terbawa gelombang.

Para korban selamat dan jenasah lalu dievakuasi oleh warga menuju Puskesmas Mangili untuk segera mendapat penganan medis dan selanjutnya dibawa ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu pada Senin 5 September 2022 dini.

“Selama kapal di laut lepas persediaan makanan menipis bahkan habis, hingga apa saja yang bisa dimakan termasuk kertas semuanya dimakan,” jelas Camat Pahunga Lodu, Yakub Mangu Yada, saat dihubungi MaxFM Waingapu, Senin 5 September 2022.




Dikisahkan Yakub, saat kondisi sudah berangsur membaik di Puskemas Pahunga Lodu, salah satu nelayan menceritakan jikalau mereka terombang ambing di laut selama 8 hari hingga kemudian kandas di Benda.

3 Warga TTU yang Selamat Berdiri Dekat Pesawat Wingas Air di Bandara UMK Bersiap Kembali ke TTU melalui Kupang [Foto: Heinrich Dengi]

Pada hari ketiga, salah satu nelayan yang merupakan juru mudi kapal motor tersebut, nekat membuang diri ke dalam laut untuk menyelamatkan diri.



Dikatakan Yakub, “Menurut ceritanya, saat perahu motor dibawa arus pada hari yang ke tiga, juru mudi berusaha meninggalkan perahu dengan drom yang ada di kapal.”

Dari atas kapal, ke lima orang nelayan yang lain menyaksikan sang juru mudi yang nekat terjun ke laut untuk menyelamatkan diri.

Saat itu drum yang dibuang ke laut oleh juru mudi ternyata dihamtam oleh arus sehingga tidak bisa diraihnya.

Dikatakannya, “Terjun ke laut dan berusaha meraih drom yang dilempar, namun naas karena arus laut yang kencang drom tidak bisa diraih oleh juru mudi, mulai saat itu nelayan yang ada di perahu motor sisa 5 orang.”



Diberitakan sebelumnya warga TTU yang meninggal menjadi dua orang setelah Nando Sakunab usia 20 tahun meninggal di Puskesmas Mangili selepas perahunya terobang ambing di laut selama 8 hari. [TIM]

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons