MaxFM, Waingapu – Petang itu Sabtu (06/11/2021) waktu menunjukkan pukul 15.50 Wita saat mobil Hilux berwarna hitam dan mobil Inova silver memasuki lahan pertanian petani di Kampung Tanambi, RT 07, RW 04, Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu. Kedatangan kedua mobil ini langsung menyunggingkan senyum di wajah para petani yang sudah menanti beberapa jam dengan sedikit kegundahan.
Penantian dengan rasa hati yang sedikit gundah ini bukan tanpa alasan. Karena dua mobil yang memasuki lahan pertanian petani ini bukanlah orang biasa, melainkan orang nomor satu di Kabupaten Sumba Timur, Khristofel Praing bersama Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur, Merlyati Praing Simanjuntak dan sejumlah pengurus TP PKK Kabupaten Sumba Timur.
Kesediaan pasangan pejabat publik di Kabupaten Sumba Timur untuk hadir di kebun petani yang sedang berisi bawang merah jenis lokananta siap panen ini juga merupakan sebuah kehormatan bagi para petani. Sebab walau difasilitasi pihak Yayasan Komunitas Radio MaxFm Waingapu (YKRMW), para petani tidak diminta mempersiapkan sambutan apa pun menyambut kehadiran dua pejabat ini.
Persiapan yang dilakukan para petani hanyalah sebuah meja kayu berukuran sedang, sejumlah kursi dan pahapa (sirih pinang) hingga air mineral, roti goreng dan petatas rebus untuk menjadi selingan berbagi cerita di akhir pekan yang masih dengan suhu udara diatas 30⁰C tersebut.
Menyambut kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Sumba Timur bersama sejumlah rekan nya ini sungguh membuncah kebahagiaan para petani karena tidak menyangka mereka yang sehari-hari berteman dengan debu dan lumpur, hingga rerumputan liar di kebun bisa berkesempatan bertemu secara khusus di kebun mereka.
Namun kebahagiaan ini tidak hanya menjadi milik para petani. Sebab Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing dan Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur, Merlyati Praing Simanjuntak langsung menyunggingkan senyum lebar mereka saat menginjakkan kaki mereka di lahan pertanian para petani ini.
Pasalnya walau lahan pertanian yang ditanami bawang merah tidaklah luas, lokasi kebun yang tersembunyi di balik tingginya tebing batu benar-benar memberikan ruang privasi bagi warga kota untuk menepi sejenak dari kebisingan kota. Selain itu lahan pertanian ini juga berada persis di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mbatakapidu yang mengalirkan air yang jernih dan cukup deras bahkan di puncak musim kemarau saat ini.
Setelah menyaksikan derasnya aliran air yang ada di Sungai Mbatakapidu dan menyaksikan teknologi mesin pompa Barsha milik YKRMW yang dipasang di sana untuk bersama petani mengolah lahan pertanian yang ada, Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing bersama Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur, Merliyati Praing Simanjuntak dan tim melakukan panen bawang merah bersama petani secara simbolis dan diakhiri dengan foto bersama.
Para petani juga kemudian secara bergantian meminta untuk berpose bersama Bupati Sumba Timur maupun Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur secara bergantian.
Menariknya di akhir momen panen simbolis tersebut dan Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing sudah memilih untuk kembali ke tempat duduk bersama dengan Direktur YKRMW, Heinrich Dominggus Dengi, Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur, Merliyati Praing Simanjuntak yang sempat ingin menyusul segera mengurungkan niat nya untuk beristirahat dan kembali ke jajaran bedeng bawang merah yang tanggung dipanen bersama petani.
Menyaksikan istrinya yang makin bersemangat memanen bawang merah bersama para petani, membuat mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumba Timur ini sempat terperangah dan meminta istrinya untuk berhenti memanen.
“Sensasi panen itu lebih seru dibanding dengan sensasi menanam,” ungkap Merliyati Praing Simanjuntak menjawab pertanyaan suaminya setelah menyusul dengan kondisi tubuhnya sudah bercucuran keringat.
Pernyataan sang istri membuat mantan Camat Pandawai ini tidak dapat menahan tawanya sehingga melepaskan tawanya dengan sangat lepas sambil menjawab bahwa sensasi memanen tersebut juga harus diikuti dengan kepekaan terhadap jerih lelah para petani dalam mengolah lahan dan merawat tanaman mereka.
“Sensasi ya sensasi, tapi harus diiringi dengan kepekaan (menghargai hasil tanaman petani, Red) juga,” yang disambut tawa istrinya.
Kepada para petani, Mantan Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Sumba Timur ini menjanjikan bantuan satu unit traktor untuk membantu petani dalam mengolah lahan dan memperluas lahan yang ada agar tahun 2022 mendatang lahan yang diolah untuk ditanami bisa lebih luas lagi sehingga dapat menghasilkan panen yang lebih banyak untuk ditawarkan ke pasar.
“Tahun depan (2022) harus lebih luas supaya saat panen saya bawa semua kepala dinas kesini untuk beli bawangnya,” tegasnya.(ONI)