MaxFM, Waingapu – Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si., menjanjikan traktor kepada masyarakat petani di Kampung Tanambi, RT 07, RW 04, Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu. Janji bantuan traktor ini dimaksudkan sebagai dukungan pemerintah agar petani bisa mengolah lahan pertanian mereka lebih luas lagi ke depan.
Janji bantuan traktor ini disampaikan Khris merespon permintaan petani setempat May Hamu Li (66) setelah bersama Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur, Merlyati Simanjuntak ikut memanen bawang merah organik milik petani setempat binaan Yayasan Komunitas Radio MaxFm Waingapu (YKRMW), Sabtu (06/11/2021). Dijelaskannya traktor yang akan diberikan harus dapat dimanfaatkan para petani untuk mengolah lahan pertanian yang ada, termasuk yang belum diolah tahun ini.
“Nanti saya kasih traktor dan semua lahan yang ada di sini harus diolah semua agar makin banyak hasil yang diperoleh bapak-mama petani di sini,” jelasnya.
Khris menambahkan traktor yang akan diberikan ini merupakan bentuk apresiasi dan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang mau berjuang menghadapi tantangan untuk tetap bisa mengolah lahan dan menanam di musim kemarau saat banyak petani mengeluh dan hanya berdiam diri di rumah.
“Terima kasih juga untuk Om Hein (sapaan akrab Direktur YKRMW Heinrich Dominggus Dengi) dan kawan-kawan yang sudah mendukung pemerintah mengentaskan kemiskinan melalui kerja sama dengan petani di sini (Tanambi),” ungkapnya.
May Hamu Li pada kesemapatan tersebut mengakui lahan pertanian mereka selama ini hanya diolah dan ditanami jagung saat musim penghujan, sedangkan untuk musim kemarau mereka terkadang hanya menanam sayuran secukupnya untuk konsumsi keluarga karena harus mengangkat air dari sungai untuk menyiram tanaman sayuran mereka.
Namun sejak tahun 2020 lalu, berkat kerjasama dengan YKRMW yang menyediakan mesin Pompa Barsha, mereka bisa mengolah lahan mereka lebih luas karena tidak lagi harus memanggul air dari sungai ke kebun, melainkan tinggal membuka kran
“Sejak tahun lalu (2020, Red) kami kerja sama-sama dengan bapak-bapak dari radio (YKRMW) sehingga kami bisa jual sayur dan tahun ini kami tanam bawang merah,” jelasnya.
May juga mengaku sangat berterima kasih karena kerja sama dengan YKRMW tidak hanya membantu mereka dengan mesin pompa Barsha untuk menyediakan air di lahan mereka, namun juga membantu menyediakan bibit dan pupuk cair organik (POC) Max28 sehingga bawang merah yang mereka tanam dan dipanen Sabtu (06/11/2021) benar-benar adalah hasil pertanian organik.
Direktur YKRMW, Heinrich Dominggus Dengi pada kesempatan tersebut menjelaskan pihaknya melihat banyaknya potensi pertanian di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Sumba Timur yang bisa dikelola di musim kemarau dengan teknologi pompa Barsha sehingga pihaknya kemudian bekerja sama dengan para petani di Tanambi sejak tahun 2020 lalu.
“Lahan ini kami temukan secara tidak sengaja tahun lalu (2020) dan setelah berbicara dengan petani pemilik lahan kami sepakat untuk mengolah dan menanam bersama di sini,” ungkapnya.
Heinrich menambahkan prinsip mereka dalam bekerja sama dengan petani mengolah lahan pertanian adalah harus menghasilkan hasil pertanian organik sehingga pupuk awal yang digunakan pada setiap bedeng hanya menggunakan pupuk kandang yang diambil dari kandang ternak petani setempat, sedangkan untuk pupuk selanjutnya menggunakan POC Max28 yang juga diproduksi sendiri oleh YKRMW.
Mengenai kebutuhan pupuk untuk lahan seluas satu Hekta are (Ha) dengan menggunakan alat semprot komposisinya hanya membutuhkan sekitar 7,5 liter POC Max28 dengan rentang waktu pemberian pupuk dua minggu sekali dengan masa tanam bawang merah dengan bibit benih empat bulan total pupuk yang dibutuhkan hingga panen hanyalah sebanyak 60 liter POCMax28.
“Bawang lokananta yang kami tanam untuk lahan kita disini dengan dukungan pupuk yang cukup bisa menghasilkan 10 hingga 12 ton per Ha sehingga kalau makin banyak titik lahan di wilayah DAS diolah pada musim kemarau kita bisa mandiri bawang merah di Sumba Timur,” jelasnya.
Heinrich juga berpesan kepada para petani agar setelah mendapatkan traktor dari pemerintah, para petani harus makin rajin dan mengolah lahan secara lebih maksimal dan pihaknya akan tetap mendukung petani dengan menempatkan mesin pompa Barsha mereka di Tanambi.
“Jangan sampai habis dapat traktor tidak kerja. Karena kalau tidak kerja pasti kami pindahkan mesin pompa nya ke tempat lain,” tandasnya.(ONI)