Scroll to Top
Bupati dan Ketua TP PKK Sumba Timur Panen Bawang Organik
Posted by maxfm on 8th November 2021
| 2595 views
Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumba Timur, Merliyati Praing Simanjuntak panen bawang merah jenis lokananta bersama petani di Kampung Tanambi, Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu. [Foto: EHW]

MaxFM, Waingapu – Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumba Timur, Merliyati Praing Simanjuntak melakukan panen bawang merah organik jenis lokananta milik petani di Kampung Tanambi, RT 07, RW 04, Desa Mbatakapidu, Sabtu (06/11/2021).

Pantauan media ini Sabtu (06/11/2021) petang sekitar pukul 16.00 Wita, Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si datang ke lokasi kebun masyarakat ini tanpa sistem protokoler pejabat sehingga tidak ada ajudan yang mendampingi. Bahkan mantan Camat Pandawai ini sendiri mengemudikan mobil yang ditumpanginya bersama Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur.




Ikut mendampingi keduanya ada ketua Pokja III dan beberapa anggota TP PKK Kabupaten Sumba Timur. Rombongan Bupati Sumba Timur disambut sejumlah petani dan Ketua RT setempat, Oktovianus Bessie dan juga Direktur Yayasan Komunitas Radio MaxFm Waingapu (YKRMW), Heinrich Dominggus Dengi bersama sejumlah pengurus yayasan.

Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumba Timur ini kemudian langsung menuju ke pinggir Sungai Mbatakapidu untuk melihat sistem kerja Pompa Barsha milik YKRMW yang dipasang di aliran sungai untuk mengangkat air ke lahan petani yang ditanami bawang merah seluas kurang-lebib satu hekta are (Ha) tersebut.

Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumba Timur, Merliyati Praing Simanjuntak melihat dari dekat Popa Barsha yang diletakkan di sungai melewati Kampung Tanambi, Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu. [Foto: MHP]

Pompa Barsha ini sendiri merupakan produk Belanda yang menggunakan tenaga air sehingga tidak menmbutuhkan bahan bakar minyak (BBM) untuk operasionalnya. Namun pompa ini hanya membutuhkan aliran sungai dengan lebar sekitar 1,5 meter dan kedalaman air minimal 50 centi meter untuk menggerakkan kipas pompa dan air dapat didorong ke lahan pertanian yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang hari.

“Untuk disini (Tanambi, Red) sesuai perhitungan kami pompa ini bisa mengangkat air sampai dengan 25 ribu liter per harinya dan jelas tanpa BBM sama sekali,” jelas Direktur YKRMW, Heinrich Dominggus Dengi.




Usai melihat cara kerja mesin Pompa Barsha, Bupati Sumba Timur, Ketua TP PKK bersama masyarakat pemilik bawang merah tersebut melakukan panen simbolis sebanyak dua bedeng yang kemudian di hargai Bupati Sumba Timur dengan Rp 900 ribu kepada petani setempat, Marinus P. M. Anding.

Mantan Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Sumba Timur ini kepada wartawan usai panen simbolis tersebut menegaskan apa yang dilakukan oleh YKRMW bersama petani di Tanambi merupakan sesuatu yang sangat positif dan pemerintah siap untuk mereplikasinya di lahan-lahan pertanian petani di DAS yang memungkinkan dapat menggunakan mesin Pompa Barsha.

Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumba Timur, Merliyati Praing Simanjuntak terlihat senang dan bahagia saat panen bawang merah bersama warga Tananmbi [Foto: HDD]

“Saya sudah instruksikan kepada Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) agar tahun 2022 bagaimana caranya hadirkan air bagi masyarakat,” tegasnya.



Menurutnya air memiliki peran penting bagi kehidupan sehingga air harus dihadirkan bagi masyarakat apakah itu untuk kebutuhan air minum bersih maupun untuk kebutuhan pertanian. Karena bagaimanapun jika untuk menjaga kebersihan dan kesehatan membutuhkan air dan lahan pertanian juga baru bisa diolah kalau ada air.

“Kita harus sama-sama bekerja keras pasti kita akan keluar dari kemiskinan,” tegasnya.

Menghadirkan air bagi masyarakat menurutnya harus dapat dilakukan apapun caranya, karena bisa dengan berbagai macam telnologi ramah lingkungan yang ada saat ini, mulai dari teknologi pompa hidram, tenaga matahari hingga pompa barsha.

“Kita tinggal sesuaikan dengan kondisi di lapangan teknologi mana yang bisa kita gunakan agar bisa mengolah lahan yang lebih luas lagi,” tandasnya.

Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur, Merlyati Praing Simanjuntak menambahkan apa yang sudah dilakukan petani bersama YKRMW adalah bukti bahwa Sumba Timur dapat keluar dari ketertinggalan dan kemiskinan yang menjadi salah satu permasalahan di Sumba Timur selama ini.



“Ini menunjukkan keindahan yang Tuhan berikan dan juga kegigihan petani dalam memanfaatkan air ini sehingga kalau makin banyak petani yang melakukannya kita akan segera keluar dari belenggu kemiskinan,” ungkapnya.

Petani bawang merah di Tanambi Marinus P. M. Anding tersenyum lebar menunjukkan uang Rp900Ribu yang diterimanya dari Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing, M.Si sebagai pengganti biaya bawang yang dipanen. [Foto: EHW]

Petani setempat, Marinus P. M. Anding mengaku sangat bahagia bisa menerima kunjungan Bupati Sumba Timur dan Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur dalam kegiatan panen bawang merah mereka yang kemudian juga dihargai dengan harga yang luar biasa.




“Terima kasih kepada YKRMW yang sudah mendukung kami sejak awal dan juga kepada bapak bupati dan ibu yang sudah datang ikut panen dan mengapresiasi jerih lelah kami berkebun,” ungkapnya.(ONI)




Show Buttons
Hide Buttons