MaxFM, Waingapu – Ketua Umum (Ketum) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Dr. Gomar Gultom trenyuh setelah menyaksikan bekas hantaman banjir di sisi kiri-kanan Sungai Kambaniru, Senin (19/4/2021). Gomar meminta gereja-gereja di Indonesia ikut berempati terhadap kondisi yang dialami anggota Jemaat Gereja Kristen Sumba (GKS) ini.
Pdt. Gomar Gultom menyampaikan hal ini kepada MaxFM di Posko dan Dapur Umum GKS, Senin (19/4/2021). Menurutnya apa yang dialami oleh jemaat GKS sungguh sesuatu yang sangat memprihatinkan, sehingga harus mampu menggerakkan hati gereja-gereja di Indonesia untuk bersama merasa sepenanggungan.
“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan jemaat kita menghadapi banjir saat itu,” ungkapnya.
Dituturkannya kondisi korban banjir bandang dan Badai Siklon Tropis Seroja di NTT dan Sumba Timur khususnya sudah diikutinya sejak awal melalui media massa, media sosial dan bahkan mendapatkan penjelasan langsung dari Ketum GKS, Pdt. Alfred Samani dan Sekum GKS, Pdt. Marlin Lomi, serta Ketum GMIT, Pdt. Dr. Meri Kolimon dan Sekum GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa. Namun semua informasi tersebut jelas berbeda rasanya saat dirinya datang dan menyaksikan sendiri kondisi lapangan yang dialami oleh anggota jemaat GKS dan GMIT.
“Semua informasi yang saya dapatkan sebelum kesini, itu seperti sesuatu yang terjadi di dunia lain dan jelas berbeda sekali saat saya datang dan menyaksikan sendiri,” ungkapnya.
Pdt. Gomar mengajak semua gereja-gereja di Indonesia untuk menunjukkan rasa empatinya terhadap warga jemaat GKS dan GMIT yang tertimpa bencana banjir dan Badai Siklon Tropis Seroja agar bisa mendapatkan semangat untuk kembali bangkit menatap masa depan yang penuh pengharapan.
“Ini saatnya gereja-gereja di Indonesia menunjukkan kebersamaan dan merasa sepenanggungan,” urainya.
Pdt. Gomar berharap jemaat GKS yang mengalami bencana alam ini tidak terus menatap pada permasalahan datangnya bencana tersebut namun harus juga melihat kembali kepada Tuhan dan berharap akan karya Tuhan saat mulai menata kembali kehidupan ke depan.
Pdt. Gomar mengajak warga jemaat GKS untuk berkaca pada peristiwa Paskah yang dialami para murid Yesus ribuan tahun silam. Karena peristiwa banjir dan badai siklon tropis seroja ini juga berlangsung tepat pada hari raya Paskah.
“Para murid sempat berpikir untuk kembali menjadi nelayan, tetapi beberapa hari kemudian mereka menjadi kembali semangat, dan jemaat GKS juga harus mampu melakukan hal yang sama,” tandasnya.(ONI)