MaxFM, Waingapu – Belalang kembara kembali mengamuk dan menghabiskan puluhan hekta are (Ha) rumput di padang penggembalaan, tanaman jagung, kacang tanah, hingga padi ladang milik petani di wilayah Kabupaten Sumba Timur, dalam sepekan terakhir. Petani berharap ada solusi yang efektif dari pemerintah daerah terhadap masalah ini.
Warga Desa Kuta, Kecamatan Kanatang, Umbu Dewa kepada MaxFm melalui sambungan telepon bersama Radio Max Fm, Selasa (5/1/2021) menjelaskan, puluhan Ha padang rumput gembalaan ternak di wilayah Kecamatan Kanatang sudah habis dilahap belalang kembara, sehingga petani peternak di wilayah Kecamatan Kanatang kini dalam kesulitan luar biasa untuk mendapatkan pakan untuk ternak mereka.
“Kita sudah dalam Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan ekonomi lumpuh, belalang datang lagi dan makin melumpuhkan ekonomi kita sekarang,” ungkapnya.
Dijelaskannya belalang kembara masuk ke wilayah Kecamatan Kanatang sejak sepekan terakhir, dengan usia belalangnya yang sudah dewasa sehingga dengan cepat rumput di padang penggembalaan masyarakat bersih dilahap dan kini tinggal menyisakan tanah dan bebatuan.
“Belalangnya masuk sudah terbang, jadi kami tidak tahu harus buat bagaimana untuk mengatasinya,” ungkapnya pasrah.
Umbu Dewa juga menambahkan selain padang rumput penggembalaan ternak, kambing, sapi dan kuda masyarakat yang dihabiskan oleh koloni belalang kembara ini, puluhan Ha tanaman jagung dan kacang tanah milik petani di Desa Kuta bagian atas juga sudah dihabiskan belalang dan masyarakat petani dipastikan akan mengalami gagal panen.
“Di Kuta atas itu petani semua dan rajin, sedangkan kami di Kuta bawah lebih pada beternak. Namun saat ini kami dalam keadaan nasib yang sama, karena rumput, jagung hingga kacang tanah sudah dihabiskan belalang,” jelasnya.
Warga lainnya, dari Desa Mandahu, Kecamatan Katala Hamu Lingu, Matius yang juga memberikan informasi melalui sambungan telepon dengan Radio MaxFm, Selasa (5/1/2021) pagi mengaku sekitar satu Ha jagung dan lebih dari dua Ha yang sudah dihabiskan kawanan belalang yang mulai menyerang di wilayah Desa Mandahu dan Desa Kombapari, Kecamatan Katala Hamu Lingu, sejak Jumat (1/1/2021) lalu.
Bahkan lebih menyakitkan bagi para petani adalah, berbagai cara yang dilakukan petani untuk menghalau kawanan belalang kembara tersebut tidak dapat mengusir kawanan belalang tersebut pergi dari kebun petani.
“Petani sudah mencoba mengusir dengan pukul gong, piring bekas, dan lainnya. Tetapi belalang seperti tidak menghiraukan dan terus makan daun jagung dan padi petani,” ungkapnya.
Umbu Dewa dan Matius berharap, pemerintah daerah bisa memiliki solusi terhadap masalah hama belalang yang ada sehingga bisa melakukan pengendalian secara cepat dan efektif, agar tidak makin meluas lahan pertanian maupun padang penggembalaan ternak yang dilahap habis kawanan belalang kembara yang ada.
“Petani hanya berharap ada pengendalian yang baik dari pemerintah. Karena jika tidak, akan makin meluas lahan yang disikat belalang, dan korban akan makin banyak di tingkat petani,” ungkap Matius.(TIM)