Scroll to Top
Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur dan PRISMA Tandatangani PKS Khusus untuk Peternakan Babi
Posted by maxfm on 20th Juni 2023
| 732 views
Foto Bersama Setelah Tandatangan PKS Antara Disnak Sumba Timur dan PRISMA [Foto : Heinrich Dengi}

MaxFM WAINGAPU – Dinas Peternakan Sumba Timur dan Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Income through Support for Market in Agriculture (PRISMA) menandatangani kerjasama untuk melindungi peternakan babi dari dampak penyakit hewan menular seperti African Swine Fever (ASF) pada Kamis (15/06/2023) di ruang kerja Bupati Sumba Timur.



Kerjasama ini meliputi tiga area: pemanfaatan alat Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) sebagai alat deteksi dini, respons tanggap darurat dan pengendalian penyakit terhadap ternak babi (ASF), peningkatan kualitas dan kuantitas ternak babi di kabupaten sumba Timur, serta peningkatan pengetahuan dan kesadaran peternak terkait ASF.

Kepada Dinas Peternakan Sumba Timur Yohanis A. Praing menjelaskan kerjasama ini terutama meliputi bidang ternak kecil.

“Lebih khusus ternak babi terkait dengan kejadian penyakit African Swine Fever (ASF) yang melanda NTT yang menyebabkan kerugian yang cukup besar peternak babi termasuk peternak babi di Sumba Timur, kita berterima kasih karena PRISMA peduli untuk membantu daerah Sumba Timur, dan kita implementasikan dalam bentuk kerjasama” jelas Kepala Dinas Peternaka Sumba Timur Yohanis Praing kepada maxfmwaingapu.com di sekitar ruang kerja Bupati Sumba Timur.

Yohanis Praing menambahkan melalui kerjasama ini, Dinas Peternakan Sumba Timur akan menjadi aktor utama di Pulau Sumba dalam memperkuat pengendalian penyakit ASF agar pemulihan sektor babi di Kab. Sumba Timur maupun di Pulau Sumba dapat berjalan dengan cepat.

Sementara itu, Bupati Sumba Timur Khristofel Praing selepas penandatanganan Perjanjian Kerjasama mengatakan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur mengapresiasi dan memberi penghargaan yang tinggi kepada PRISMA karena sudah mau bekerjasama Pemda Sumba Timur dan Pemda Sumba Timur siap untuk bekerja sama”. kata Bupati Sumba Timur Khristofel Praing di ruang kerjanya.



“Saya pikir pilihan PRISMA untuk ke Sumba Timur sudah tepat persoalan krusial di Sumba Timur salah satunya itu di peternakan babi yang terkena dampak ASF, tidak hanya sekedar mengganggu ekonomi mayarakat tapi juga aspek sosial secara lebih luas sangat terganggu, karena dalam aktivitas keseharian masyarakat Sumba ini mulai dari lahir, dewasa, dan mati selalu dibarengi dengan adanya ternak babi,” kata Bupati Khristofel Praing.

Untuk mendukung deteksi dini, respon tanggap darurat dan pengendalian penyakit, PRISMA akan memfasilitasi Dinas Peternakan Sumba Timur untuk melakukan training alat diagnosis yang disebut LAMP untuk petugas laboratorium dan petugas pengambil sampel. Dengan adanya alat LAMP, maka peternak akan diuntungkan dengan efisiensi waktu (hasil tes yang cepat) dan materil (biaya tes yang relatif lebih murah) dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.




Selain itu, komitmen Disnak Sumba Timur untuk meningkatkan kualitas genetik dan populasi babi juga menjadi salah satu poin utama dalam kerjasama ini. Disnak sedang membangun peternakan babi yang berfokus untuk menyediakan bibit babi yang unggul dan berkualitas serta manajemen kandang yang modern di lokasi yang ekslusif (jauh dari pemukiman masyarakat). Disnak ingin memastikan Biosekuriti yang kuat mengingat penyebaran penyakit ASF masih terus terjadi hingga saat ini. Penyakit ini dapat menyebar melalui orang, barang, dan hewan (OBH) sehingga kandang harus selalu steril dan jauh dari kontaminasi.

“Sebagai bagian dari kerjasama ini berbagai pelatihan yang akan dilakukan antara lain: bagaimana melakukan inseminasi buatan pada ternak babi, bagaimana mengkoleksi semen untuk ternak babi, bagaimana melakukan lakukan Inseminasi buatan dan usaha untuk lakukan restocking kembali babi meskipun jumlahnya terbatas. Tentu yang lebih daripada itu adalah kita masing-masing pihak peduli pada ternak,” kata Kadisnak Sumba timur Yohanis A. Praing.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khusus nya peternak kecil mengenai cara pencehagan ASF dan penerapan biosecurity, Disnak akan terus melalukan sosialisasi kepada masyarakat dan di bantu bahan-bahan materi mengenai ASF dari PRISMA.



PRISMA adalah program pembangunan yang diinisiasi oleh Pemerintah Australia dan Indonesia dengan fokus utama pada sektor pertanian untuk meningkatkan penghasilan petani kecil di Indonesia. PRISMA berharap kerjasama ini akan mendorong peningkatan pendapatan peternak kecil di Pulau Sumba, khususnya di Kabupaten Sumba Timur.

“Kita berharap penyakit ini semakin dapat di atasi sehingga ekonomi rakyat bisa terselamatkan” kata Kadis Disnak Sumba Timur Yohanis A. Praing. [HD]

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons