Scroll to Top
Dokter Jaga UGD RSK Lindimara Meninggal Karena DBD
Posted by maxfm on 2nd Maret 2022
| 4725 views
Suasana rumah dinas dokter RSK Lindimara tempat jenasah almarhumah dr. Agnes disemayamkan. (FOTO: ONI).

MaxFM, Waingapu – Dokter jaga UGD pada Rumah Sakit Kristen (RSK) Lindimara meninggal dunia setelah terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Dokter dengan nama lengkap Agnes Kristie Supangkat ini meninggal setelah dilarikan ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Selasa (01/03/2022).



Tidak diketahui pasti sejak kapan Dokter asal Jakarta ini terkena DBD, namun dr. Agnes mengalami kritis Selasa (01/03/2022) dan langsung dilarikan ke RSUD URM Waingapu untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sore harinya nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Informasi yang dihimpun media ini di rumah dinas dokter RSK Lindimara tempat jenasah dokter Agnes disemayamkan Selasa (01/03/2022) menjelaskan dokter Agnes adalah dokter jaga UGD yang baru bertugas sekitar dua bulan di UGD RSK Lindimara.




Terkait riwayat sakitnya dokter Agnes, sumber media ini mengaku tidak mengetahui secara persis. Namun yang diketahuinya almarhumah baru diketahui kritis Senin (01/03/2022) dini hari sehingga dilarikan ke RSUD URM Waingapu dan akhirnya meninggal dunia sore harinya.

“Saya kurang tahu kakak, hanya baru tahu kalau tadi subuh dibawa ke RSUD,” jelasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Yakobus Yiwa melalui Kepala Bidang P2P, Jonker Telnoni yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon Selasa (01/03/2022) malam mengakui adanya kasus kematian karena DBD dan yang meninggal adalah dokter jaga UGD RSK Lindimara, dr. Agnes Kristie Supangkat.



“Iya saya baru dapat informasi kalau ibu dokter (dr. Agnes Kristie Supangkat) meninggal karena DBD,” jelasnya.

Namun pria asal Kabupaten TTS ini mengaku data laporan secara resmi dari RSUD URM Waingapu ke Dinkes Sumba Timur terkait status kasus DBD ini juga belum diterima secara resmi.




Dijelaskannya meninggalnya dr. Agnes merupakan kasus kedua meninggal karena DBD di Kabupaten Sumba Timur tahun 2022. Karena itu pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk rajin menerapkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah masing-masing.

Sebab pelaksanaan PSN berkualitas terbukti mampu menurunkan angka DBD di Kabupaten Sumba Timur saat menjadi KLB tahun 2019 lalu dan mampu dipertahankan tahun 2020 dan 2021 dengan jumlah kasus DBD yang sangat sedikit tanpa kasus kematian.

Sedangkan mengenai kemungkinan dilakukan pengasapan atau fogging di tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk DBD, Jonker mengaku sudah dipertimbangkan untuk dilakukan. Namun karena keterbatasan bahan fogging sehingga sedang meminta bantuan ke Dinas Kesehatan Provinsi NTT.



“Kita sudah bersurat ke provinsi karena ketersediaan bahan untuk fogging kita terbatas,” ungkapnya.

Diharapkannya kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN berkualitas bisa kembali ditingkatkan agar bersama meminimalisir peningkatan kasus DBD di Kabupaten Sumba Timur.

“Kita belajar juga dari pengalaman, tahun 2019 kita lakukan fogging justru kasus DBD makin menggila. Jadi mari kita semua lakukan PSN berkualitas,” imbaunya.



Untuk diketahui jenasah almarhumah dr. Agnes akan diberangkatkan ke Jakarta hari ini Rabu (02/03/2022) melalui Bandara Tambolaka, SBD menggunakan pesawat NAM Air yang dijadwalkan pukul 15.00 Wita. Karena itu jenasah almarhumah yang akan didampingi dokter Nur, dokter Tasya dan KTU RSK Lindimara, Yuli Wundal akan diberangkatkan dari Waingapu ke Tambolaka pukul 08.00 Wita.(ONI)

Show Buttons
Hide Buttons