MaxFM, Waingapu – Tidak semua orang yang mengalami demam, atau batuk-pilek pasti positif Covid-19. Tenaga kesehatan (Nakes) juga tidak akan mengcovidkan semua orang, karena Nakes akan menyimpulkan sesuai hasil diagnosa setiap pasien.
Ketua Mitra Perempuan dan Anak (MPA) Sumba Timur, Pdt. Herlina Ratu Kenya menyampaikan hal ini melalui sambungan telepon dengan Radio Max 96.9 Fm Waingapu. Ditegaskannya masyarakat jangan sampai percaya pada informasi-informasi yang tidak benar sehingga takut dan menolak untuk memeriksakan diri ke dokter atau ke Faskes saat sakit.
“Segera periksakan diri ke Faskes saat sakit, agar lebih dini mengetahui penyakit apa yang sedang diderita sehingga tidak terlambat penanganan nya,” jelas Herlina.
Dijelaskannya saat ini MPA Sumba Timur bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha (RSUD URM) Waingapu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, dan Yayasan Na Umanggu Ma Hammu untuk memberikan pelayanan kepada pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) di wilayah Kecamatan Kota Waingapu dan Kecamatan Kambera dengan nama Nduma Luri.
Terdapat empat jenis pelayanan yang diberikan Nduma Luri kali ini yakni yang pertama adalah telemedicine atau layanan konsultasi kondisi kesehatan pasien Isoman dengan 14 orang dokter dari RSUD URM Waingapu untuk mengetahui kondisi pasien saat melakukan Isoman, dan penanganan medis apa yang dibutuhkan pasien untuk meresepkan obat atau pasien perlu dijemput ke rumah sakit.
“Tim dokter ini sudah dibagi habis sesuai wilayah masing-masing di dua kecamatan (Kota Waingapu dan Kambera),” jelasnya.
Selanjutnya hasil pemeriksaan akan dilanjutkan ke call center agar tim menyiapkan obat-obatan dan diantar oleh anggota tim relawan.
Layanan berikutnya yang disediakan Nduma Luri adalah layanan konseling oleh pelayan Tuhan dan juga penyintas Covid-19 untuk memberikan penguatan bagi para pasien bahwa Covid-19 sehingga tetap kuat menjalani masa Isoman hingga akhir.
“Kalau teman-teman Isoman lakukan isolasi dengan tertib, kita sama-sama akan kendalikan dan paparan Covid-19 bisa makin terkendali,” ungkapnya.
Pdt. Herlina menambahkan ada juga layanan paket makanan yang disediakan MPA Sumba Timur dan didistribusikan kepada para pasien Isoman di rumah masing-masing.
“Sampai dengan saat ini kami hanya bisa antar paket makanan satu kali untuk dua minggu,” ungkapnya.
Mengenai respon para pasien Isoman terhadap program Nduma Luri, Pdt Herlina mengakui banyak respon positif karena para pasien Isoman menyadari bahwa mereka tidak berjuang sendiri dalam memulihkan diri dari paparan Covid-19. Namun ada juga keluarga dan pihak lain yang ikut memberikan perhatian.
“Kita bisa lihat dari penerimaan saat kami mengantar makanan, teman-teman relawan mengantar obat, dan juga berbagai pesan yang masuk ke nomor call center atau nomor teman-teman dokter,” jelasnya.
Diharapkannya dengan bantuan dari program bersama Nduma Luri ini, para pasien Isoman bisa semakin banyak yang sembuh, sekaligus mata rantai penyebaran Covid-19 juga ikut turun sehingga kehidupan sosial bermasyarakat dan ekonomi masyarakat Sumba Timur bisa segera pulih dan kembali normal.
“Kita harapkan PPKM level IV saat ini adalah yang terakhir, dan setelah ini bisa turun ke level yang lebih rendah,” harapnya.(TIM)