Scroll to Top
Sumba Timur Masuk PPKM Level IV, Masyarakat Diminta Jangan Panik
Posted by maxfm on 26th Juli 2021
| 1750 views
Kepala Biro Protokol dan Administrasi Pimpinan (Prokopim) Setda NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu [Foto: Istimewa]

MaxFM, Waingapu – Kabupaten Sumba Timur masuk menjadi satu dari tiga kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV terhitung sejak Senin (26/07/2021) sampai dengan Minggu (08/08/2021) mendatang. Walau demikian, masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat pada diri masing-masing.




Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodath menyampaikan hal ini melalui Kepala Biro Protokol dan Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Dr. Marius A. Jelamu kepada MaxFm melalui siaran langsung dengan Radio Max 96.9 FM, Senin (26/07/2021) pagi. Dijelaskannya pemberlakuan PPKM Level IV untuk tiga kabupaten/kota di NTT ini karena memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan peemrintah.

“Di luar Jawa-Bali ada sejumlah kabupaten/kota termasuk Kota Kupang, Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Sikka,” jelasnya.



Menurutnya Sumba Timur masuk dalam daerah yang harus menerapkan PPKM level IV karena memenuhi sejumlah kriteria yakni peningkatan kasus aktif harian yang cukup tinggi, hingga tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid yang sudah di atas 70 persen. Karenanya pemberlakuan PPKM level IV dibutuhkan untuk menahan laju pertumbuhan kasus harian dan mengurangi keterisian tempat tidur di rumah sakit.

Karena itu Gubernur NTT meminta kepada Bupati Sumba Timur dan jajarannya untuk segera mengatur pembatasan-pembatasan secara teknis di lapangan sehingga bisa segera dilaksnakan, karena PPKM level IV di luar wilayah Jawa-Bali juga mulai berlaku bersamaan dengan perpanjangan PPKM level IV untuk wilayah Jawa-Bali yakni Senin (26/07/2021) hingga Minggu (08/08/2021) mendatang.



“Bapak gubernur minta kepada Wali Kota Kupang, Bupati Sikka dan Bupati Sumba Timur beserta jajarannya untuk segera mengatur penerapannya di wilayah masing-masing sesuai ketentuan yang ada,” ungkapnya.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT ini menambahkan saat ini sudah ada tujuh kabupaten/kota di NTT yang terkonfirmasi ada varian delta, sehingga masyarakat harus semakin waspada namun tetap tidak boleh panik agar imunitas tubuh tetap terjaga. Sebab walau diketahui varian delta lebih cepat menular, sejumlah pasien yang terkonfirmasi terpapar varian delta di NTT juga sudah dinyatakan sembuh.




“Kita di NTT sudah ada varian Alpha, Delta dan juga varian Inggris, tetapi tidak perlu panik. Cukup waspada dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat beraktivitas diluar rumah agar penyebaran virus tetap bisa dikendalikan,” himbaunya.

Bupati Sumba Timur, Drs. Kristofel Praing, M.Si., [Foto: Heinrich Dengi]

Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing kepada awak media di Waingapu, Senin (26/07/2021) menegaskan dengan masuknya Sumba Timur dalam kelompok daerah yang harus menerapkan PPKM level IV, pihaknya siap melakukan peningkatan-peningkatan dalam hal penertiban aktivitas masyarakat di Kabupaten Sumba Timur.

“Tentu kita akan lebih ketat terhadap aktivitas masyarakat. Jadi kalau ada masyarakat yang masih membuat kegiatan yang mengakibatkan kerumunan, mohon maaf aparat keamanan akan bubarkan secara paksa,” tegasnya.



Karena itu, semua kegiatan aktivitas perkantoran hanya akan ada 25 persen yang bekerja dari kantor, sedangkan 75 persen nya bekerja dari rumah. Selain itu kegiatan ibadah di rumah-rumah ibadah juga ditiadakan dan dimaksimalkan ibadah dari rumah, termasuk sekolah juga semua dilakukan secara daring.

“Kita harapkan semua tim satgas bekerja sama dengan dukungan masyarakat agar setelah dua minggu pemberlakuan PPKM level IV ini paling tidak kita turunkan angka kasus aktif yang saat ini diatas 800 kasus menjadi maksimal 600 kasus aktif,” tandasnya.(TIM)

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons