Scroll to Top
Sinergitas Penting untuk Atasi Stunting
Posted by maxfm on 3rd Juni 2021
| 1871 views
Foto Bersama Ketua Umum TP PKK, Ny. Tri Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri RI Prof. Tito Karnavian, Bupati Sumba Timur , Drs. Khristofel Praing, M.Si., Ketua TP PKK Sumba Timur Ny. Merliaty Simanjuntak, selepas Penyerahan Bantuan Kepada Pemda Sumba Timur. [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM, Waingapu – Sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah menjadi sangat penting untuk percepatan penanganan masalah stunting yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan juga Sumba Timur yang masih lebih tinggi dari angka nasional.



Ketua Umum TP PKK, Ny. Tri Tito Karnavian menyampaikan hal ini dalam kunjungannya ke Sumba Timur, Kamis (3/6/2021). Dijelaskannya TP PKK pusat saat ini sedang melakukan pendataan terhadap anak-anak stunting dan gizi buruk di Indonesia agar dapat dilakukan intervensi secara bersama oleh PKK, pemerintah daerah dan sektor terkait.

Karena itu, dalam kunjungan kali ini, pihaknya membawa bantuan susu dan makanan tambahan bagi anak-anak stunting dan gizi buruk dengan tujuan membantu pemerintah daerah dalam menangani masalah stunting yang masih cukup tinggi di Sumba Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya.

“Terima kasih kepada teman-teman anggota TNI/Polri yang sudah membantu menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat,” ungkapnya.



Diharapkannya bantuan yang diserahkan saat ini juga dipercepat penyalurannya ke keluarga-keluarga yang memiliki anak gizi buruk maupun stunting agar dapat segera membantu percepatan penurunan angka stunting di Sumba Timur.

“Memang jumlahnya tidak banyak, tetapi ini adalah bagian dari upaya kita bersama dalam menangani stunting di NTT,” jelasnya.

Menurutnya Tim PKK pusat saat ini masih terus mengumpulkan data anak-anak dengan status gizi kurang maupun gizi buruk di Indonesia agar dapat dilakukan penanaganan secara bersinergi dan berkesinambungan sehingga masalah gizi teratasi dan juga masalah stunting.




“Terima kasih kepada pak bupati yang sudah lebih dulu maju dengan pendataan dan program penanganan yang lebih baik terkait gizi buruk ini,” tandasnya.

Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si dalam sambutan selamat datangnya mengucapkan terima kasih kepada Mendagri dan rombongan yang telah memilih Sumba Timur menjadi salah satu tujuan kunjungannya, dan ini sebagai tanda bukti bahwa pemerintah pusat juga memberikan perhatian terhadap pembangunan di Sumba Timur.

Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si. [Foto: Heinrich Dengi]

“Pemerintahan pada dasarnya hadir untuk mendatangkan berkat bagi masyarakat,” ungkapnya.



Dijelaskannya pemerintah Kabupaten Sumba Timur saat ini sedang berjuang mengatasi masalah stunting, dengan melakukan aksi konvergensi, menyusun rencana kegiatan, integrasi kesatuan gizi, hingga meningkatkan sistem pengumpulan data untuk terus menurunkan angka stunting.

“Kita lakukan intervensi pada ibu hamil, ibu menyusui, remaja putri untuk mencegah generasi stunting baru,” jelasnya.

Diuraikannya angka stunting saat ini sudah cukup menurun sejak tahun 2018 dengan prosentase 39,3% menurun di tahun 2019 menjadi 27,1 persen dan tahun 2020 lalu angka stunting tersisa 21.5 persen atau jumlah anaknya sebanyak 4.061.




“Untuk gizi buruk sendiri kita sedang melakukan pendataan dan akan segera kita tetapkan instruksi bupati terkait orang tua asuh bagi 327 anak gizi buruk di Sumba Timur mulai dari Bupati dan Ketua TP PKK, Wakil Bupati, Ketua DPRD dan seterusnya,” tandasnya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Prof. Tito Karnavian menegaskan masalah stunting harus ditangani secara baik karena sebuah daerah atau negara hanya akan melompat maju dengan cepat jika memiliki generasi muda yang hebat dan tidak stunting.




“Kalau semua anak-anak Sumba Timur berpostur sama dengan pak Khris (Khristofel Praing, Red), Sumba Timur pasti cepat maju,” tegasnya.

Karenanya pendidikan dan kesehatan harus menjadi fokus pembangunan di Sumba Timur agar lima hingga 10 tahun ke depan sudah lahir generasi baru Sumba Timur yang memiliki kreatifitas untuk membangun Sumba Timur dengan sumber day alam yang kaya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Prof. Tito Karnavian [Foto: Heinrich Dengi]

Mantan Kapolri ini menegaskan pembangunan sebuah daerah harus didorong semaksimal mungkin dengan mengutamakan sektor pendidikan dan kesehatan. Karena dengan sumber daya manusia yang handal dan sehat, sebuah daerah atau negara akan mampu melompat lebih cepat.




“Kita bisa belajar dari Singapura yang sumber daya alamnya minim namun menjadi sangat maju karena SDM nya hebat,” tegasnya.

Karenanya pendidikan harus mendapatkan perhatian serius dari semua pemerintah daerah hingga pemerintah pusat agar sumber daya alam yang kaya di Indonesia bisa dikreasikan menjadi sesuatu yang bernilai tinggi.



“Pantai yang tidak bernilai saat ini pasti akan jadi sesuatu yang sangat mahal nilainya di tangan orang-orang kreatif,” tegasnya.

Demikian halnya dengan masalah kesehatan, karena menurutnya mengurus orang yang sehat jauh lebih murah harganya dibandingkan dengan mengurus orang yang sakit, sehingga kesehatan harus menjadi fokus dari pemerintah daerah.

“Pemerintah daerah bisa perbanyak fasilitas olahraga sehingga masyarakat terbentuk pola hidup sehatnya,” urainya.





Dri pantauan media ini, selain menyerahkan bantuan susu, makanan tambahan dan masker, dalam kunjungan ini, Ketua Harian Dekranas Ny. Tri Tito Karnavian juga menyerahkan bantuan insentif bagi 15 anggota kelompok tenun terdampak bencana berupa uang tunai masing-masing Rp 2 juta.(TIM)

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons