MaxFM, Waingapu – Pendeta terpilih di jemaat Gereja Kristem Sumba (GKS) Praiwora, Pdt. Matias Ekonugroho Riwoe dan keluarga disambut sapaan adat atau Panggara Taungu dan tarian Ninggu Harama sebagai tamu kehormatan di pintu gerbang GKS Payeti Cabang Praiwora, Selasa (05/10/2021) petang.
Penyambutan Pdt. Eko dan keluarga ini sebagai bagian dari rangkaian pengukuhan pendeta, majelis jemaat dan juga pemekaran jemaat Cabang Praiwora menjadi jemaat mandiri yang akan dilaksanakan Jumat (08/10/2021) mendatang. Dimana hari ini Selasa (05/10/2021) merupakan penjemputan Pdt. Eko sebagai pendeta terpilih yang akan melayani di Jemaat Praiwora pasca pemekaran nanti.
Pantauan media ini Selasa (05/10) iring-iringan rombongan ini dipandu oleh mobil patroli lalu lintas Polres Sumba Timur dari kediaman Pdt. Eko di bilangan Tandairotu, Kelurahan Prailiu melintasi ruas jalan S. Parman kemudian berbelok ke Jalan Beringin hingga ke gerbang gereja Praiwora.
Selanjutnya Pdt. Eko bersama keluarga dan rombongan jemaat yang ikut dalam arak-arakan ini disambut dengan sapaan adat yang dikenal dengan istilah Panggara Taungu atau sapaan selamat datang dan penjelasan maksuda kedatangan yang disampaikan oleh dua orang juru bicara yang mewakili Pdt. Eko dan keluarga dan juga yang mewakili jemaat Praiwora.
Setelah acara Panggara Taungu, Pdt. Eko beserta istri dan anak-anaknya mendapatkan ucapan selamat datang dengan pengalungan kain dan sarung oleh perwakilan tokoh jemaat Praiwora, baru kemudian dengan iringan tarian Ninggu Harama dan tarian Panapang Baru Pdt. Eko, keluarga dan seluruh jemaat yang hadir beriringan masuk ke gedung kebaktian untuk beribadah bersama.
Pelatih tari Sanggar Waimirip Tanambuakar (air sejuk tanah yang subur) Kalumbang, Lobu Takandjanji (59) menjelaskan kedua tarian yang ditampilkan dalam penyambutan ini bermakna sebagai tarian penyambutan tamu kehormatan dan tamu baru di jemaat Praiwora. Dimana arti tarian ini sudah dimodifikasi kedalam arti kekinian.
“Dulu tarian Ninggu Harama ditarikan untuk menyambut pahlawan yang pulang dari medan perang, sedangkan tarian Panapang Baru biasanya dinarikan untuk menyambut pengantin perempuan masuk ke rumah keluarga pengantin laki-laki, namun ini dimodifikasi sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Sekretaris panitia, Samuel Lumbu Amah secara terpisah mengapresiasi semua persiapan dan penyambutan yang sudah dilakukan oleh jemaat Praiwora dan dukungan semua pihak sehingga acara penyambutan pendeta ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Selanjutnya Samuel mengharapkan dukungan yang sama dari jemaat dan pihak-pihak terkait agar semua acara pemekaran dan pengukuhan pendeta pertama di GKS Praiwora, Jumat (08/10/2021) mendatang tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Kami harapkan dukungan yang sama sampai acara puncak nanti tanggal 8 nanti,” pintanya.(ONI)