

MaxFM, Waingapu – Seorang warga Kelurahan Lumbukore, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Kartini (46) ditemukan tewas terbakar di belakang rumahnya, Jumat (20/8/2021). Kartini diduga stress karena hendak pulang ke Bima menemui anaknya urung dilakukan karena ketiadaan kapal saat ini.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono, S.IK. menyampaikan hal ini kepada media ini melalui pesan WhatsApp, Minggu (22/08/2021). Dijelaskannya Kartini ditemukan pertama kali oleh suaminya, Ahmad Saleh Assegaf setelah ditinggal pergi melihat para tukang yang sedang mengerjakan rumah mereka tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dijelaskannya korban bersama suaminya bangun pagi sekitar pukul 06.30 Wita dan korban kemudian membuatkan kopi untuk suaminya seraya meminta bantuan suaminya agar mengkopi surat vaksinnya karena korban berencana untuk kembali ke Bima menemui anaknya yang akan berangkat kuliah.
Karena itu usai minum kopi, saksi kemudian pergi ke tempat foto kopi untuk mengkopi surat vaksin korban. Sekembalinya dari tempat foto kopi, saksi meminta korban untuk membuatkan kopi kepada para tukang yang sedang mengerjakan rumah saksi dan korban yang tidak jauh dari rumah yang mereka tempat saat ini.
Menurut Handrio, karena korban mengaku sedang sakit kepala sehingga saksi meminta korban untuk beristirahat sementara saksi pergi untuk memantau para tukang yang sedang bekerja.
“Dia (Kartini) bilang lagi sakit kepala sehingga saya suruh dia istirahat,” jelas Handrio mengutip keterangan Ahmad.
Setelah menyaksikan para tukang bekerja sekitar 30 hingga 45 menit, Ahmad kembali ke rumah dan tidak menemukan korban di kamar tidur. Setelah mencoba mencari korban di seluruh ruangan di dalam rumah dan sejumlah tetangga terdekat, dan tetap tidak menemukan korban, saksi kemudian mencari ke arah pantai yang berjarak sekitar 150 meter dari rumah mereka.
“Saya cari dan panggil-panggil tidak ada jawaban sehingga saya cari ke tetangga, namun juga tidak ada, dan saat saya mau cari ke pantai saya temukan istri saya sudah meninggal dalam kondisi terbakar,” jelas Ahmad.
Setelah menemukan istrinya dalam keadaan meninggal dunia karena terbakar, Ahmad langsung melaporkan temuannya ke aparat Polsek Umalulu untuk dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dimana hasil olah TKP anggota Polsek Umalulu dipastikan korban meninggal karena terbakar api.
“Korban diketahui terakhir mengenakan baju merah sebelum akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa lagi,” jelas Handrio.
Menurutnya korban diduga stress karena hendak kembali ke Bima namun karena saat ini masih ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV dan tidak ada kapal penyeberangan ke Bima, sehingga kemudian korban memutuskan mengakhiri hidupnya dengan membakar diri dengan bantuan minyak tanah.
“Korban diduga mandi minyak tanah baru membakar diri karena ditemukan bekas jeriken minyak tanah mereka di dekat jenasah korban,” jelas Handrio.
Handrio menambahkan jenasah almarhumah kemudian diserahkan kembali ke pihak keluarga untuk dimandikan dan dimakamkan karena keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah.
“Dari rumah korban dan tempat korban membakar diri, ada bangunan kandang kuda yang bisa menghalangi jarak pandang sehingga korban mampu melaksanakan aksinya tanpa dilihat warga,” tandasnya.(ONI)
Sangat di sayangkan… Semoga kedepan tidak ada kejadian yang sama terjadi… Turut berdukacita, semoga almarhumah di terima oleh Allah SWT, amin.
Apakah rumah korban dengan tetangga berjauhan??? Sehingga tidak mendengar suara teriakan kesakitan akibat terbakar?