MaxFM, Waingapu – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur terus meningkat setiap harinya sehingga kebutuhan reagen untuk pemeriksaan sampel di Laboratorium PCR RSUD URM Waingapu meningkat. Akibatnya ketersediaan reagen di rumah sakit milik Pemkab Sumba Timur tersebut kian menipis dan jika habis pemeriksaan sampel bakal terhenti.
Dokter spesialis paru pada RSUD URM Waingapu, dr. Anry Widiaty, Sp.P mengungkapkan hal ini dalam status facebook nya Sabtu (17/7/2021) petang. Dijelaskannya dalam status tersebut bahwa tingginya kasus Covid-19 menyebabkan logistik Covid-19 menipis khususnya di Sumba Timur.
Dokter spesialis paru ini bahkan memperkirakan ketersediaan stok reagen untuk pemeriksaan sampel PCR yang tersedia di RSUD URM Waingapu saat ini hanya akan cukup untuk pemeriksaan sampel hingga empat hari ke depan.
Bahkan dalam status yang diupload Sabtu (17/07/2021) pukul 17.07 Wita tersebut juga menjelaskan tidak hanya ketersediaan reagen untuk pemeriksaan sampel PCR di RSUD URM Waingapu yang makin terbatas. Namun juga stok tabung VTM dan rapid antigen yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tracing kepada kontak erat dari pasien positif Covid-19 oleh Posko Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur juga sudah sangat minim, dan diperkirakan akan habis dalam kurun waktu yang bersamaan dengan ketersediaan reagen di RSUD URM Waingapu.
“Stok rapid antigen dan tabung VTM untuk pengambilan sampel PCR di Puskesmas juga kosong. Obat-obatan juga sudah mulai sulit didapatkan di beberapa distributor,” tulisnya.
Karenanya kepada warga masyarakat Sumba Timur, dr. Anry menghimbau untuk melakukan protokol kesehatan secara lebih ketat. Karena hanya dengan demikian akan dapat menyelamatkan diri dan juga keluarga.
“Jika ada yang tergerak untuk memberikan donasi, akan kami terima dengan senang hati,” imbaunya.
Informasi keterbatasan tabung VTM dan rapid antigen juga diungkapkan dr. Alhairani K. L. Manu Mesa dalam status WhatsApp nya. Dimana dokter yang akrab disapa dr. Rani ini menjelaskan keterbatasan stok tabung VTM dan rapid antigen yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kontak erat kian menipis, sehingga kepada warga masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dapat melakukan rapid antigen secara mandiri di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan rapid antigen.
“Yang terhormat bapak/ibu kontak erat, oleh karena persediaan Rapid Antigen dan VTM habis, maka kegiatan testing di Posko, Puskesmas Waingapu dan Puskesmas Kambaniru sementara berhenti. Yang lain (Puskesmas) menyusul seiring habisnua stok logistik mereka. Bapak/ibu bisa melakukan pemeriksaan mandiri (berbayar) di RS atau klinik swasta lainnya. Atau karantina mandiri selama 14 hari. Silahkan lapor petugas Puskesmas masing-masing jika anda kontal erat dan akan karantina mandiri untuk dipantau. Jika logistik sudah ada, pemeriksaan bagi kontak erat dan suspek akan diumumkan kembali. Stay safe and take care semua. Terima kasih. (N.B kalau ada yang tergerak untuk menyumbang agar pemeriksaan dapat berlanjut dengan senang hati akan diterima),” tulisnya.
Direktur RSUD URM Waingapu, dr. Lely Harakai, M. Kes. yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (17/07/2021) malam menjelaskan sepengetahuannya keterbatasan stok hanya terjadi untuk tabung VTM dan rapid antigen yang dibutuhkan tim surveillance untuk melakukan tracing kontak erat. Sedangkan reagen untuk pemeriksaan sampel PCR menurutnya masih tersedia dalam jumlah yang cukup.
“Nanti kita lihat ya kalau pemeriksaannya (Sampel PCR, Red) terhenti berarti reagennya habis. Karena hari ini masih berjalan normal,” ujarnya.
Sedangkan terkait keberbatasan alat rapid antigen dan tabung VTM yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tracing kontak erat, menurut dr. Lely benar sudah sangat terbatas dan hanya akan cukup dalam beberapa hari ke depan. Namun rencananya keterbatasan ini akan disuplai sementara dari stok rapid antigen yang ada di RSUD URM Waingapu.
“Tapi tadi RSUD ada mau kasih pinjam VTM 1.000 ke mereka (tim tracing, Red) agar tracing tetap dilakukan,” tandasnya.(TIM)