MaxFM, Waingapu – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumba Timur menggandeng mahasiswa melalui organisasi-organisasi nya untuk ikut menjadi pengawas pada Pemilukada Kabupaten Sumba Timur yang akan berlangsung, Rabu (9/12/2020) mendatang. Masyarakat juga dihimbau untuk ikut menjadi pengawas guna memastikan suara rakyat yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak berubah dalam perjalanan.
Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu Kabupaten Sumba Timur, Hina Mehang Patalu menyampaikan hal ini kepada MaxFm melalui sambungan telepon, Rabu (2/12/2020) dalam acara Warga Bicara.
Dijelaskannya pelibatan para mahasiswa sebagai relawan Bawaslu ini adalah bagian dari langkah Bawaslu Kabupaten Sumba Timur untuk memastikan semua proses yang terjadi di TPS berjalan dengan baik dan lancar, tanpa adanya intimidasi maupun paksaan dari pihak manapun.
“Kita libatkan teman-teman mahasiswa dari GMNI, GMKI, PMKRI dan organisasi lainnya agar lebih banyak orang yang mengawasi dan hasilnya bisa jauh dari kecurangan,” urainya.
Menurutnya untuk melakukan pengawasan pada Pemilukada Kabupaten Sumba Timur saat ini, pihaknya sudah melakukan perekrutan pengawas TPS sebanyak 574 orang sesuai dengan jumlah TPS, dan semua pengawas TPS ini sudah diberikan pelatihan terkait bagaimana melakukan tugas mereka di TPS, mulai dari awal sampai akhir.
“Sudah dilakukan bimbingan teknis dan juga bimbingan lanjutan. Jadi teman-teman pengawas TPS kita sudah siap bekerja,” jelasnya.
Bahkan menurut Hina Mehang Patalu, pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan, terkait pelaksanaan Pemilukada di tengah Pandemi Covid-19, dengan melakukan pemeriksaan RDT (Rapid Diagnostic Test) kepada semua jajaran pengawas Pemilu, termasuk dengan semua komisioner dan pegawai pada Bawaslu Kabupaten Sumba Timur.
“Semua pengawas TPS kita juga sudah kita rapid (RDT). Jadi kita pastikan semua pengawas kita yang bertugas pada Pemilukada kita ini semuanya sehat dan tidak sedang terpapar Covid-19,” urainya.
Mengenai laporan hasil Pemilukada di setiap TPS, Umbu Hina mengaku dari pelatihan teknis dan lanjutan yang sudah diberikan kepada para pengawas TPS, juga diberikan petunjuk untjk nantinya setelah menerima hasil, pengawas Pemilu nya segera mencari tempat yang ada signal untuk menelepon atau mengirim datanya guna di input petugas di kantor Bawaslu Kabupaten Sumba Timur.
Terkait adanya informasi di media sosial bahwa Bawaslu Kabupaten Sumba Timur tidak ‘bergigi’ dalam mengawasi dugaan keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam politik praktis, Hina Mehang Patalu membantahnya. Karena menurutnya Bawaslu Kabupaten Sumba Timur sudah bekerja sangat maksimal, namun terkadang informasi-informasi di media sosial, disebarkan oleh akun palsu, sehingga menjadi sulit untuk dicari saksi guna pengumpulan data.
“Saya cukup aktif di media sosial, dan sering saya kirim pesan ke akun-akun palsu yang mengatakan ada pelanggaran untuk minta datanya. Tetapi seringkali pesan saya tidak dibalas,” urainya.
Bukti dari keseriusan Bawaslu Kabupaten Sumba Timur bisa dilihat dalam menindak ASN yang diduga terlibat dalam kegiatan politik praktis, menurut Hina Mehang Patalu, saat ini tercatat sudah 49 ASN yang diperiksa dan berkasnya dikirim ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) guna memberikan rekomendasi hukuman bagi setiap ASN.
“16 orang sudah turun rekomendasi nya dari KASN ke pemerintah daerah untuk dieksekusi, dan lainnya dalam proses,” ungkapnya.(TIM)