MaxFM, Waingapu – Hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir di sejumlah wilayah di Sumba Timur bukanlah pertanda musim penghujan sudah tiba. Karena musim penghujan untuk Sumba Timur diperkirakan baru akan tiba pada dasarian tiga November hingga dasarian satu dan dua Desember mendatang.
Karena itu, masyarakat petani di Sumba Timur diminta untuk tidak terkecoh dan terburu-buru menanam saat ini, sebab panas masih akan terjadi pada Oktober hingga dasarian dua November mendatang.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang, melalui Kepala BMG Stasiun Umbu Mehang Kunda (UMK) Waingapu, Elias Limahelu menyampaikan hal ini melalui sambungan telepon, Jumat (9/10/2020). Dijelaskannya hujan yang terjadi dalam satu-dua hari ini masihlah hujan lokal atau hujan sporadis yang terjadi di siang hari, dan bukanlah awal musim penghujan.
“Hujan ini sesuai dengan prakiraan kami (BMG Stasiun UMK Waingapu). Tetapi petani jangan terkecoh untuk menanam. Karena musim kemarau masih akan berlangsung sampai November akhir,” urainya.
Menurutnya sesuai dengan data yang ada, monzon Asia hingga saat ini masih belum aktif, sehingga ini masih terjadi karena adanya monzon Australia. Karenanya, hujan yang terjadi ini belum dapat dikategorikan sebagai awal musim penghujan, melainkan masih berada pada masa transisi antara musim kemarau dan musim penghujan.
“Puncak musim hujan sendiri baru akan terjadi pada Januari dan Februari 2021 mendatang,” ujarnya.
Diingatkannya memasuki awal musim penghujan hingga puncak musim penghujan nanti, masyarakat diminta untuk waspada terhadap kemungkinan adanya dampak la nina yakni meningkatnya curah hujan yang bisa mencapai 40 persen dari curah hujan biasanya, yang tentunya dapat mengakibatkan bencana banjir dan lainnya.
“Dampak La nina ini memang tidak akan sama di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan dengan kita di NTT atau Sumba Timur khususnya. Tetapi kita semua perlu waspada agar bisa mengantisipasi,” imbaunya.
Elias juga mengingatkan masyarakat khususnya nelayan yang memiliki perahu kecil di pesisir pantai agar dapat menambatkan perahu-perahu mereka dengan baik, karena di musim pancarobah saat ini, hujan cepat disertai dengan angin kencang, bahkan petir dan puting beliung bisa saja terjadi, sehingga langkah-langkah antisipatif harus dilakukan agar semua masyarakat bisa tetap aman.(TIM)